Mengenal Virus OZ yang Menelan Korban Pertama di Jepang

Kutu keras berukuran sekitar 3-4 milimeter
Sumber :
  • NATIONAL INSTITUTE OF INFECTIOUS DISEASES

VIVA Jabar – Belum lama ini, Jepang mengonfirmasi kasus kematian akibat infeksi virus Oz sebagai yang pertama di dunia. Kematian akibat  virus Oz tersebut dialami oleh seorang wanita berusia 70-an di Prefektur Ibaraki. Wanita tersebut dilaporkan meninggal karena miokarditis setelah terinfeksi virus Oz dari gigitan kutu.

Kevin Diks Ungkap Penyebab Cedera Yang di Alami Saat Debut Pertama Kali Dengan Timnas Indonesia

Meskipun ada laporan kemungkinan infeksi virus Oz yang ditularkan melalui kutu pada satwa liar dan manusia, namun ini diyakini sebagai kasus fatal pertama di dunia, dilansir dari Japan Times pada Senin, 26 Juni 2023.

Menurut kementerian kesehatan Jepang, wanita tersebut sempat mengunjungi institusi medis pada musim panas lalu dengan gejala demam, kelelahan, dan nyeri sendi. Dia diduga menderita pneumonia dan diresepkan antibiotik, tetapi gejalanya memburuk dan dirawat di rumah sakit. 

Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 Buat 2 Pelatih Diganti Dan 4 Pelatih Mendapatkan Tekanan

Saat dibawa ke rumah sakit, ditemukan kutu keras yang menghisap darah di pangkal paha kanannya. Kemudian lansia tersebut meninggal karena miokarditis, radang jantung, sekitar sebulan kemudian.

Lantas, apa itu virus Oz yang telah menelan korban di Jepang? simak berikut ulasannya.

Kode FIFA Bagi Suporter Indonesia Akan Ada Kejutan Besar Di Tahun 2025

Virus Oz

Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, virus Oz adalah anggota thogotovirus baru yang diisolasi dari kutu yang menyebabkan infeksi mematikan pada tikus. Virus Oz itu kemungkinan secara alami menginfeksi manusia dan inang mamalia lainnya berdasarkan hasil sero survei. 

Virus Oz pertama kali terdeteksi pada tahun 2018 di kutu keras yang nama akademiknya adalah amblyomma testudinarium, di Prefektur Ehime, menurut National Institute of Infectious Diseases (NIID). 

Antibodi untuk virus Oz telah terdeteksi pada hewan liar seperti kera Jepang, babi hutan, dan rusa di prefektur Chiba, Gifu, Mie, Wakayama, Yamaguchi, dan Oita. Ditemukan juga dua dari mereka dinyatakan positif antibodi virus Oz setelah dites darah dari 24 pemburu di Prefektur Yamaguchi. Hal itu menunjukkan bahwa mereka sebelumnya mungkin telah terinfeksi.

Kutu yang diduga penyebab virus tersebut menampilkan sisik keras dan berukuran sekitar 3 hingga 4 milimeter – berbeda dari kutu yang sering ditemukan di dalam ruangan dan paling sering ditemukan di hutan dan semak-semak.