Gaya Hidup Slow Living Lagi Ramai Diperbincangkan
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Akhir-akhir ini, istilah slow living tengah naik daun di media sosial, pasca aktris senior Indonesia Lulu Tobing mengungkapkan bahwa ia tengah menjalani hidup dengan cara slow living.
Dengan popularitas media sosial, tren lifestyle memang tengah mendominasi internet, terutama pada platform yang berfokus pada kehidupan sehari-hari, seperti di TikTok dan Instagram.
Seperti kebanyakan "tren" di media sosial, slow living sebenarnya bukanlah hal yang baru.
Menurut Slow Living LDN, sebuah kelompok yang membantu orang memasuki gaya hidup yang lebih santai, dan tidak "tergesa-gesa”, slow living adalah gaya hidup dimana penganutnya menjalani kehidupan dengan tidak tergesa-gesa.
Slow living atau menjalani kehidupan dengan lambat memiliki konsep tidak menyerah dengan kehidupan yang berjalan cepat, tapi lebih memperlambat dan fokus pada hal-hal kecil yang biasanya diabaikan, yang membuat kita bisa lebih bersyukur untuk tiap hal.
Gerakan ini dimulai di Italia pada tahun 80-an oleh jurnalis bernama Carlo Petrini. Awalnya ia membuat slow living bertujuan untuk melindungi tradisi makanan daerah sebagai tanggapan atas pembukaan McDonald's di pusat kota Roma, mendirikan gerakan yang dia beri nama "Slow Food" atau "Makanan Lambat", yaitu plesetan dari "makanan cepat saji" yang biasanya disajikan di restoran seperti McDonald's.