Ekspor Mamin Indonesia ke Taiwan Hanya USD 70 juta Per Tahun, Kini Hadir Foodtech 'Wow!Taiwan'
- Screenshot berita VivaNews
Adhi berharap, kerja sama dengan Taiwan ini bisa meningkatkan nilai ekspor makanan dan minuman Indonesia ke Taiwan yang saat ini masih sekitar USD 70 juta tiap tahun.
Director Economic Division of Taiwan’s Economic and Trade Offices, Frank F.C Lu mengatakan, teknologi pangan (foodtech) adalah bagaimana menggunakan teknologi untuk membantu memberi nilai tambah untuk industri pengolahan makanan dan jasa katering, dan membantu produsen Indonesia dalam transformasi dan peningkatan industri.
“Taiwan kebetulan cukup berkembang di bidang teknologi mesin makanan otomatis dan layanan katering. Oleh karena itu, diharapkan melalui acara ini, industri Indonesia dapat melihat teknologi dan solusi dari Taiwan, dan kemudian mempromosikan kerja sama industri bilateral,” ungkap Frank.
“Agar para pebisnis di industri Indonesia lebih mengenal pabrik di Taiwan, 10 Industri Taiwan yang luar biasa datang ke Indonesia kali ini, dan mengusulkan tiga solusi utama untuk kebutuhan Indonesia dalam meningkatkan dan mengembangkan industri makanan, yaitu ‘Solusi Pemrosesan Makanan Otomatis’, ‘Solusi Layanan Katering Cerdas di Tempat’, dan ‘Solusi Dapur Otomatis’,” kata Frank.
Frank berharap industri Food and Beverage di Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan ini agar pabrik produksi di Taiwan dapat memberikan layanan sistem dan solusi terbaik.
Beberapa tren teknologi dalam industri F&B antara lain Cloud kitchen yaitu cara baru dalam menjual produk makanan dan minuman, dengan menawarkan layanan pesan antar makanan saja. Penjual hanya perlu menyiapkan tempat untuk lokasi makan.
Cloud kitchen memungkinkan penjual menyewa sebuah ruangan sebagai dapur untuk menjalankan bisnis.