Daging Babi Haram Dikonsumsi, Ini Kata Ahli
- viva.co.id
VIVA Jabar - Viral aksi seorang wanita muslimah disorot usai makan babi yang diklaim dapat menjadi halal dengan cara makan yang tepat.
Wanita berkerudung motif bunga dan kacamata hitam itu pun menuai kontroversi usai membuat tutorial halal mengonsumsi daging babi.
Dilihat melalui video yang dibagikan akun TikTok @gondrong040681, wanita diduga berusia 50 tahun itu mengaku dirinya adalah seorang Muslimah bernama Dewi Bulan.
"Saya mau mempraktikan bagaimana supaya makan babi itu halal,” ujar wanita itu
“Buat temen-temen Muslim dan Muslimah yang pengen makan babi tapi tetap halal bagaimana caranya, kan kalau kata Alquran dan hadis itu kan haram, nah sekarang bagaimana caranya agar halal,” sambungnya.
Wanita itu mengatakan pertama harus membaca Bismillahirrahmanirrahim terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan surat Al Fatihah.
“Tadi kita sudah baca Bismillah dan kita sudah baca Alfatehah, tinggal disantap,” ucapnya.
Lantas, bagaimana pakar memandang hal ini?
Dikutip laman Kementerian Agama, keharaman babi sering menjadi perdebatan dan menggugah banyak pihak untuk menjawab kenapa babi diharamkan.
Argumen awal yang populer adalah ditemukannya banyak kandungan cacing pita pada daging babi. Argumen ini tentu saja pada kemajuan teknologi sangat mudah untuk dipatahkan karena dengan teknik pengolahan dan pensterilan yang baik, cacing pita akan mudah dihilangkan dengan mudah.
Argumen lain adalah kandungan kolesterol yang tinggi pada babi. Argumen ini tentu juga akan mudah dipatahkan karena pertanyaan kenapa otak sapi atau udang tidak diharamkan?
Rupanya, ada 3 alasan utama yang membuat daging babi memberi dampak buruk pada yang mengonsumsinya.
Babi merupakan binatang yang diharamkan untuk dikonsumsi, banyak fakta ilmiah yang mengungkapkan tentang akibat buruk memakan daging babi.
Akibat buruk dari mengkonsumsi daging babi, diantaranya sebagai berikut:
Pertama, struktur DNA daging babi memiliki kemiripan dengan struktur DNA manusia, baik struktur internal maupun struktur DNA kulit luarnya.
Sehingga tidak mengherankan kenapa babi sering dipakai untuk pengganti anatomi manusia pada praktik mahasiswa kedokteran.
Kesamaan struktur tersebut, membuat daging sulit dicerna oleh proses metabolisme tubuh manusia. Dalam daging babi memiliki back fat yang tinggi yang mudah mengalami oxidative rancidity, sehingga secara struktur kimia tidak layak dikonsumsi.
Kedua, Menurut Prof. Dr.Ir. Rachman Noor, M.Rur.Sc, seorang pakar genetika ternak dalam bukunya 'Rahasia dan Hikmah Pewarisan Sifat' menyatakan: babi memiliki tingkat kesamaan SINE (Short Intersperse Nucleotide Element) dan LINE (Long Intersperse Nucleotide Element) yang sangat tinggi dengan manusia.
Sehingga memakan daging babi dapat dinilai sama seperti sifat kanibal, dan dikhawatirkan dapat mengakibatkan kelainan generasi berikutnya.
Fakta unik lain yang diungkapkan dalam penelitian di laut Selatan di Polynesia dimana terdapat aksi kanibalisme yang berawal dari kebiasaan memakan daging babi, karena adanya kesamaan rasa daging babi dengan daging manusia.
Ketiga, babi merupakan binatang yang memiliki air seni melimpah sehingga air seni tersebut masuk ke dalam darah dan bahkan mengotori dagingnya, akibatnya bau daging babi sedikit lebih amis dibanding dengan daging sapi dan binatang lainnya.
Kemudian kandungan asam urat pada daging babi juga lebih besar dibandingkan binatang yang lainnya.
Segala macam darah, menurut analis kimia mengandung asam urat yang sangat tinggi, jika manusia mengonsumsi darah maka senyawa uric acid tersebut akan berobah menjadi racun dalam tubuh dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Asam urat akan menjadi sampah dalam darah.