Miliki Rekam Jejak Baik, Erick Thohir Dinilai Lebih Unggul Dibandingkan Cawapres Lain
- Screenshot berita tvonenews.com
VIVA Jabar – Fenomena politik tanah air kian hari kian dinamis menjelang Pilpres 2023 mendatang. Menarik, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah mengusulkan Sandiaga Uno sebagai kandidat Cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo.
Namun, sepertinya Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP itu akan menemui aral. Pasalnya, Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani mengatakan bahwa partainya sedang mempertimbangkan sehingga kemungkinan mantan kader Partai Gerindra itu gagal mendampingi Ganjar Pranowo.
Pengamat politik Universitas Hasanuddin, Dr.Phil. Sukri, M.Si mengatakan ragunya PPP mencalonkan Sandiaga sebagai cawapres Ganjar karena partai berlambang Kabah itu berfikir realistis mengenai peluang kader barunya tersebut.
Meski saat ini Sandiaga merupakan salah satu kader muda terbaik dengan sumberdaya ekonomi yang cukup besar, namun PPP cukup rasional dalam melihat peluang dalam mengantar Ganjar sebagai pemenang di kontestasi pilpres 2024.
Koalisi yang dipimpin PDI Perjuangan, lanjut Sukri, juga akan menghitung dan memastikan peluang cawapres Ganjar untuk dapat memberikan daya ungkit kemenangan. Sebab, cawapres yang akan dipasangkan dengan Ganjar diharapkan memiliki nilai jual yang tinggi sehingga dapat memenangkan kontestasi pilpres.
Selanjutnya Sukrti menambahkan tak ada ada gunanya jika parpol koalisi hanya memasangkan namun peluang untuk memenangkan pilpres kecil.
"Lawan politik Ganjar nanti juga cukup besar. Sehingga cawapresnya nanti harus memiliki nilai jual dan daya ungkit kemenangan. Sehingga koalisi parpol tidak gegabah memilih cawapres yang peluang menangnya kecil. Memang Sandiaga di berbagai survei ada potensi menang. Namun dibandingkan dengan Erick Thohir potensinya masih kalah. Sehingga itu yang mungkin membuat PPP lebih realistis dan tidak terlalu ngotot memasangkan Ganjar dengan Sandiaga,"ucap Sukri.
Baik Sandiaga maupun Erick dinilai Sukri memiliki potensi sumberdaya ekonomi yang kuat serta irisan potensi pemilih dari generasi muda muda.
Mereka memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sandiaga saat ini memiliki afiliasi partai. Sehingga ketika koalisi memutuskan kandidat cawapres harus berasal dari parpol, maka Sandiaga akan diuntungkan.
Namun, ketika terjadi kebuntuan politik dalam menentukan cawapres, maka potensi Erick yang saat ini tidak memiliki afiliasi partai, sangat diuntungkan.
Berdasarkan survei dari berbagai lembaga menyebutakan, Erick dipasangkan dengan Ganjar atau pun Prabowo dapat menjadi daya ungkit kemenangan capres.
Sebagai Anggota Banser menurut Sukri, Erick memiliki potensi yang sangat besar mendulang suara di Jawa Timur.
Sementara Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak di Indonesia. Sebagai ormas keagamaan terbesar di Indonesia, Nahdatul Ulama sangat mendominasi di Jawa Timur.
"Pasti Erick memiliki potensi lebih dibandingkan Sandiaga. Apa lagi Erick sangat intensif membangun komunikasi di Jawa Timur. Sedangkan Sandiaga tidak terafiliasi dengan NU. Potensi cawapres mendapatkan dukungan dari NU menjadi sangat penting. Ini yang pasti menjadi pertimbangan koalisi parpol untuk memilih cawapres. Sehingga Erick memiliki keunggulan,"terang Sukri.
Memang saat ini nama Yenny Wahid dan Khofifah Indar Parawansa mencuat sebagai kandidat cawapres.
Meski kedua tokoh wanita tersebut kuat di kalangan NU, namun menurut Sukri, Erick masih bisa diandalkan untuk mendulang suara di Jawa Timur dan warna Nahdliyyin.
Ini disebabkan dalam politik di Indonesia, isu keterwakilan kaum hawa dan pemilih wanita memilih dari kaumnya masih belum menjadi perhatian yang besar.
"Ketiga tokoh ini memang memiliki representasi NU. Sehingga sekarang tinggal membandingkan masing-masing tokoh representasi NU tersebut. Yenny dan Khofifah merupakan dinilai sebagat tokoh politik yang senior dan cukup memiliki banyak pengalaman. Sedangkan Erick merupakan politikus muda yang dekat dengan generasi milenial dan generai X. Sehingga menurut saya Erick memiliki nilai tambah yang tidak dimiliki oleh Yenny ataupun Khofifah,"pungkas Sukri.