Dari Kediaman KDM, Ki Jaga Rasa Dibawa ke Istana Negara untuk Bawa Bendera Pusaka

Ki Jaga Rasa dikeluarkan dari Bale Pamanah Rasa
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Disimpan di Balai Pemanah Rasa, Kereta kencana Ki Jaga Rasa kembali dipercaya untuk membawa bendera sang saka merah putih dalam peringatan HUT RI ke-78 di Istana Negara, Jakarta. 

Cagub Jabar Dedi Mulyadi Pastikan Tak Akan Jatuhkan Calon Lain di Debat Perdana Pilkada 2024

Sebagaimana diketahui, Bale Pamanah Rasa, Lembur Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang adalag kediaman Kang Dedi Mulyadi (KDM). Bale tersebut menjadi tempat Kereta Kencana bersejarah itu.

Upacara keluarnya Ki Jaga Rasa dari Bale Pamanah Rasa pun sangat sakral. Ribuan warga menjadi saksi mengantar sang kereta kencana untuk selanjutnya dibawa ke Istana Negara.

Hasil Survei Pilkada 2024, Cagub Jabar Dedi Mulyadi Tunjukan Pengaruhnya di Basis PDI Perjuangan

Kereta kencana buatan tahun 2008 itu pun langsung dibawa menuju Istana Negara dengan pengawalan ketat TNI bersenjata lengkap.

Ki Jaga Rasa dikeluarkan dari Bale Pamanah Rasa

Photo :
  • Istimewa
Sistem Zonasi PPDB Jabar Bakal Dihapus, Cagub Jabar Dedi Mulyadi Tegaskan Hal Ini

Ditemui usai acara, KDM mengatakan, kegiatan Ki Jaga Rasa Miang ka Istana Nagara rutin digelar setiap Agustus menjelang hari kemerdekaan. Nantinya kereta kencana akan kembali bertugas membawa bendera pusaka untuk dikibarkan.

"Ini sebuah kebanggaan dan kehormatan bagi saya pada Presiden Jokowi yang setiap tahun memberikan tugas mulia pada Ki Jaga Rasa," ucapnya.

Menurutnya keanekaragaman seni tradisi yang dibawa saat kemerdekaan di Istana Nagara merupakan refleksi dari identitas yang dibangun setiap daerah.

Ia berharap refleksi tersebut terus dipertahankan agar tidak kehilangan identitas Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya. 

"Kalau sudah kehilangan identitas maka kehilangan ideologi dan kehilangan jati diri, kalau sudah kehilangan jati diri maka hilang nilai-nilai kebangsaan begitupun hilangnya kepedulian terhadap komitmen menjaga alam," ujarnya.

Kang Dedi Mulyadi menuturkan upacara pelepasan kereta kencana tersebut merupakan sebuah bentuk menjaga nilai kebangsaan dalam bentuk yang tidak kaku.

"Di Indonesia ada kekakuan yang dianggap protap. Menurut saya kekakuan boleh berubah setiap waktu dan sepanjang zaman karena kita harus adaptif pada perubahan," ucap KDM.

Nantinya setelah Ki Jaga Rasa menyelesaikan tugasnya di Istana Nagara akan kembali disambut oleh upacara kepulangan ke Lembur Pakuan.