Heboh! Bupati Tanah Laut Tolak Cak Imin Buka Acara MTQ, Hingga Menolak untuk Bertemu

Bupati Tanah Laut, Sukamta
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Jabar - Beberapa hari yang lalu publik tanah air dihebohkan dengan penolakan Bupati Tanah Laut terhadap Ketua Umum PKB Cak Imin untuk membuka acara MTQ Nasional dan Internasioanan di Kabupaten tersebut.

Kurang Perhatian, Warga Subang Minta Bupati Terpilih Benahi Hutan Kota Ranggawulung

Kemudian muncul spekulasi-spekulasi liar dari publik, pasalnya penolakan tersebut berbau politis. Karena beberapa hari yang lalu Cak Imin telah dideklarasikan menjadi pasangan Capres Anies Baswedan. Bupaati pun membantah tuduhan tersebut.

"Enggak ada yang begitu-begitu (ancam-mengancam). Tempat saya aman, enggak ada yang ancam-ancam," kata Sukamta dalam perbincangan di tvOne, Rabu malam, 6 September 2023.

Sortir dan Lipat Surat Suara Pemilu Subang, Petugas: Biar Dapur Tetap Ngebul

Sukamta menjelaskan duduk perkara kenapa dirinya menolak Cak Imin membuka acara MTQ di Tanah Laut. Menurutnya, agenda MTQ Nasional-Internasional ini semula adalah kegiatan 'Gema Al Quran' yang diselenggarakan setiap tahun oleh Pemkab Tanah Laut yang dibiayai dengan APBD. 

Kemudian berubah menjadi agenda Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) International, setelah berkolaborasi dengan Jam’iyatul Qurra’ wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) pimpinan KH Syaifullah Ma'sum yang kebetulan sama-sama memiliki agenda nasional dan internasional para pembaca dan penghafal Alquran

Kunjungi Lukmantias Amin, Ruhimat : Beliau Masuk Jadi Tim Pemenangan Jimat Aku

Singkat cerita, acara tersebut akhirnya digelar di Tanah Laut pada 5 September 2023, dengan anggaran dari APBD Kabupaten Tanah Laut. Awalnya, berdasarkan koordinasi dengan JQHNU, acara tersebut rencananya akan dibuka Wakil Presiden KH Maruf Amin.

"Kalau Pak Wapres enggak bisa Pak Menteri Agama. Oke saya setuju kalau begitu," ujarnya.

Hingga mendekati hari H pelaksanaan, belum ada kejelasan pejabat pemerintah pusat yang akan membuka acara tersebut. Bahkan Menteri Agama atau yang mewakilinya, belum juga memberikan konfirmasi akan membuka kegiatan tersebut.

"Kalau tidak ada pak menteri saya sendiri yang membuka kan seperti itu. Ternyata acara mau dibuka jam 2, karena saya malam Selasa nginap di desa saya baru datang ke lokasi sekitar jam 12.00. Saya datang ke sana saya baru dikasih tahu, itu yang ngasih tahu wartawan bukan panitia (yang buka Cak Imin). Karena panitia juga tidak tahu siapa yang bawa, tahunya panitia karena ada konfirmasi, tentu akhirnya saya yang membuka, waktu itu singkat sekali," paparnya

Tidak Ada Surat DPR

Sukamta mengakui menolak kehadiran Cak Imin untuk membuka kegiatan tersebut. Apalagi, setelah diketahui dari susunan acara (rundown) bahwa Cak Imin datang dan membuka kegiatan itu atas nama Ketua Umum PKB. 

"Di situ saya dikasih jadwal itu ketua PKB, di rundwon acara itu Ketua PKB. Ini dana APBD tentu tidak boleh dong ketua partai yang membuka, pasti jadi masalah dong bagi saya," tegasnya

Ia juga menepis tudingan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid karena dianggap tidak tahu protokoler penyambutan pejabat negara.

 

Waketum PKB, Jazilul Fawaid

Photo :
  • screenshoot by Viva

 

Diketahui, selain menjabat Ketua Umum PKB, Cak Imin adalah Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat. 

"Kalau beliau datang sebagai Wakil Ketua DPR pastilah ada protokol yang kami bikin karena ada surat dari sekretariat DPR, itu tata cara yang selalu berlaku seperti itu. Akan saya lakukan kalau ada surat seperti itu, saya pasti akan nyambut dengan baik. Lah ini PKB sendiri pun tidak pernah bicara dengan saya. Surat dari sekretariat juga enggak ada, kan gitu, bahkan datang ke Pelaihari pun tidak ada yang memberitahu sama saya," ungkapnya

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengaku geram dengan perlakuan Bupati Tanah Laut Sukamta yang menolak kehadiran Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di acara kegiatan Tilawatil Qur'an (MTQ) International di Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Selasa, 5 September 2023. 

Diketahui, Cak Imin yang semula dijadwalkan membuka acara itu akhirnya batal dan bertolak pulang ke Jakarta. Sebelum menghadiri acara MTQ, Cak Imin lebih dulu bertemu Ulama Banjarbaru, Abah Guru Adam Noor Syarkawi.

Kecam Bupati

Menurut Jazilul, Cak Imin diundang secara resmi oleh panitia acara dari Jam’iyatul Qurra’ wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) untuk membuka kegiatan MTQ Nasional dan Internasional 2023 di Tanah Laut. Surat undangan diterima Cak Imin pada 29 Agustus 2023. 

Menurutnya, Cak Imin sejak awal konsen dengan para pembaca dan penghafal Alquran. Cak Imin diundang dalam acara tersebut selaku pembina JQHNU. Bahkan, kata dia, Cak Imin bisa jadi lebih konsen pada urusan Alquran melebihi Bupati Tanah Laut.

"Oleh sebab itu, tuduhan bahwa akan mengotori arena MTQ menurut saya itu enggak masuk akal, itu Bupati mengerti nggak ya urusan-urusan tata kelola pemerintahan? Ngerti nggak ya urusan-urusan menyambut tamu?" ujarnya

Lebih jauh, Jazilul menyayangkan sikap Bupati Tanah Laut yang menolak kehadiran Cak Imin, bahkan tidak bersedia menerima jika Wakil Ketua DPR RI itu datang menemuinya di rumah dinas. Baginya, sikap Bupati Tanah Laut itu sangat berlebihan.

"Janganlah bersikap tidak sopan sesama pejabat negara, saya tahu Bupati punya otoritas di Tanah Laut tapi jangan memperlakukan ketua umum kami, wakil ketua DPR RI, dengan cara yang tidak terhormat. Jadi sekali lagi saya sangat menyayangkan dan menyesalkan cara Bupati Tanah Laut itu untuk menghormati tamu," tegas Jazilul

 

Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Tanah Laut

Photo :
  • Viva.co.id

 

Wakil Ketua MPR RI itu menerima informasi dari ketua panitia acara bahwa Bupati Tanah Bumbu Sukamta itu diduga diintimidasi, diancam pihak tertentu untuk menolak kehadiran Cak Imin. Karena menghargai tuan rumah, Cak Imin, memilih batal menghadiri acara tersebut dan kembali ke Jakarta.

"Coba jelaskan kepada kami Bupati Tanah Laut, siapa yang mengancam Anda? Ini negara yang merdeka. Siapa yang membuat Anda gemetar? Indonesia menghargai semua perbedaan, kita negara hukum," kata Jazilul