Misteri Kematian Ibu-Anak Tinggal Kerangka di Depok, Psikologi Forensik Dalami Cara Mandi Keduanya
- Viva.co.id
VIVA Jabar - Kasus kematian Ibu dan anak tinggal kerangka di Cinere hingga saat ini belum terpecahkan. Demi mengungkap kasus kematian tersebut, psikologi forensik mencoba mengumpulkan sejumlah data di lokasi.
Terdapat ratusan data yang diambil dari rumah yang dihuni oleh Grace (64) dan anaknya David (38).
Pembina Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor), Reni Kusuma Wardani mengatakan, data yang dimaksud adalah seluruh sudut dan sisi dari rumah tersebut. Data itu akan dianalisa berdasarkan keilmuannya.
“Banyak banget, kalau data ratusan, karena kan setiap jengkal kita foto, setiap jengkal ada maknanya. Jadi sekali lagi kita masih meng- collect semua data, tahapnya masih di situ,” katanya, Kamis (14/9/2023).
Pihaknya akan menganalisa kebiasaan Grace dan David semasa hidup. Bagaimana rutinitas mereka selama menghuni rumah no 39 di Jalan Pesanggrahan, Bukit Cinere Indah (BCI), Depok.
“Semuanya ada di sana karena bagaimanapun perilaku orang itu kan bisa dilihat dari apa yang ada di dalam tempat tinggalnya, ruang-ruang aktivitasnya itu masih kita kumpulkan semua,” tukasnya.
Perilaku kedua korban bisa digambarkan dari kebiasaan yang ada di dalam rumah tersebut.
Misalnya bagaimana mereka mandi, jam mandinya hingga benda-benda merk apa yang digunakan.
“Semua kalau orang hidup biasanya mandi, gimana sih dia mandi, kapan mandinya, merek-mereknya apa. Itu kan menggambarkan gaya hidup. Ruang makan ada apa aja, kebiasaannya seperti apa. Nah itu semua dari depan sampai belakang sampai ke kamar yang menggambarkan aktivitas mereka itu kita collect,” ungkapnya.
Selain itu juga akan dilakukan pendalaman melalui keterangan dari sejumlah pihak mengenai kedua korban. Dalam mengungkap itu semua, pihaknya harus berhati-hati dan tidak boleh spekulasi karena menyangkut nama baik keluarga tersebut.
“Tapi kita belum tahu, ke depan mudah-mudahan sih bisa cepat. Karena yang penting sekarang kita tidak berspekulasi, karena bagaimanapun dua orang itu ini punya keluarga yang mungkin tidak nyaman, jadi harus hati-hati,” ujarnya.
Sejauh ini data yang diambil masih mentah dan prematur. Sehingga diperlukan pendalaman lebih lanjut.
“Kita meng-collect apapun data-data yang ada di sana, belum kita sortir, masih mentah semuanya. Jadi kami hari ini masih di tahap itu. Setelah itu kita akan melakukan pengukuran, kita masih harus bertanya kepada pihak yang mengenal. Sekarang masih prematur kita belum tahu juga,” pungkasnya.