Kasus Eksploitasi Anak Dilakukan Pimpinan Panti Asuhan "Minta Sawer di Tiktok"
- screenshoot by Viva
Meliana mengaku bahwa sebanyak 26 anak di panti asuhan tersebut berasal dari luar kota Medan. Kemudian, anak itu diantar langsung oleh keluarga atau orang tuanya.
"Anak-anak kita di sini dari Kerinci, Pekanbaru, Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tanah Karo dari Nias," ucap Meliana.
Sebelumnya, Kapolrestabes Medan Kombes Pol. Valentino Alfa Tatareda mengatakan, ZZ kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh penyidik kepolisian.
"Tersangka merawat anak-anak ini, di sebuah panti Asuhan. 4 bulan terakhir ini, tersangka melakukan eksploitasi itu media sosial. Sehingga dia mendapatkan keuntungan untuk pribadi cukup besar, satu bulan Rp 20 juta sampai Rp 50 juta," jelas Valentino.
"Kegiatan (aktivitas panti asuhan) sudah cukup lama, sejak awal tahun 2023," tutur Valentino.
Valentino menjelaskan, panti asuhan tersebut mengasuh sebanyak 26 anak, terdiri 4 bayi atau balita, sisanya anak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).