Semakin Gencar, Teknologi Blockchain Dorong Kemajuan Ekonomi Hijau
- Istimewa
Blockchain dapat digunakan untuk mencatat dengan transparan dan akurat sumber daya alam, seperti kayu, logam, atau air, dari sumbernya hingga ke konsumen akhir. Hal ini sangat penting dalam memastikan bahwa sumber daya alam digunakan secara berkelanjutan dan tidak dieksploitasi secara berlebihan.
2. Energi Terbarukan dan Perdagangan Karbon
Blockchain dapat digunakan dalam industri energi terbarukan untuk memungkinkan perdagangan energi terbarukan secara langsung antara produsen dan konsumen. Selain itu, blockchain juga dapat digunakan untuk mencatat dan mengaudit emisi karbon, memungkinkan perusahaan dan negara untuk memantau dan mengurangi jejak karbon mereka, serta berpartisipasi dalam perdagangan karbon yang efisien.
3. Transparansi dan Akuntabilitas
Blockchain menawarkan tingkat transparasi dan akuntabilitas yang tinggi dalam data dan transaksi. Ini dapat membantu mengatasi masalah penipuan dan greenwashing, serta memastikan bahwa perusahaan dan proyek - proyek yang mengklaim berkontribusi pada ekonomi hijau benar - benar mematuhi praktik berkelanjutan dan berkontribusi pada ekonomi hijau.
Resna Raniadi, VP of Operations Upbit Indonesia mengatakan bahwa blockchain sendiri memiliki tantangan seperti regulasi, biaya dan juga pelaksanaannya.
“Meskipun blockchain memiliki potensi besar dalam mendukung ekonomi hijau, penting untuk diingat bahwa teknologi ini juga memiliki tantangan, seperti regulasi, biaya pengembangan, dan juga implementasi nya.” ujar Resna Raniadi.