Para Artis, Ngapain Nyaleg ?
- Pribadi/Istimewa
VIVA Jabar - Lembaga Studi Visi Nusantara (LS-Vinus) dalam diskusi Minggu ini mengangakat tema "Para Artis, Ngpaian Nyaleg?' yang diselenggarakan Kamis, (28/9/2023.)
Diskusi ini menghadirkan seluruh Bakal Calon Anggota Legislatif DPRRI Daerah Pemilihan Kabupaten Bogor.
Hadir sebagai narasumber dalam diskusi media tersebut Tommy Kurniawan (Bacaleg DPRRI dari PKB), Anang Hermansah (Bacaleg DPRRI dari PDIP), Ramzi (Bacaleg DPRRI dari Partai Nasdem) dan Jora Nilam Judge (Bacaleg DPRRI dari Partai Nasdem). Sedangkan Primus Yustisio (Bacaleg DPRRI dari PAN) tidak bisa hadir karena posisinya sedang berada di Australia.
Founder Visi Nusantara Maju, Yusfitriadi dalam pengantarnya menyampaikan bahwa diskusi media ini merupakan agenda mingguan sebagai bentuk komitmen terhadap pendidikan politik bagi masyarakat baik politik formal prosedural (pemilu), maupun politik substansial.
Kebetulan saat ini tinggal menghitung hari menuju tahapan pemungutan dan penghitungan pada pemilu 2024. Salah satu pertanyaan publik yang sering muncul adalah, ngapain artis pada nyaleg, bagaimana nasib DPR kalau isinya para artis, bagaimana artis bisa memahami permasalahan masyarakat jika jadi wakil rakyat, mereka terpilih hanya karena populis dan banyak uang.
Pertanyaan dan pernyataan di atas kerap kali muncul di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu LS Vinus menggelar diskusi untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan masyarakat tersebut dengan narasumber yang langsung bisa menjawabnya. Harapannya dengan diskusi ini, karena menggunakan metode hybrid maka masyarakat bisa mendapatkan informasi langsung dari sumbernya atas pertanyaan dan pernyataan tersebut.
Anang hermansah menjelaskan bahwan artis adalah profesi, sama halnya dengan pengusaha, guru, dosen, pedagang dan sebagainya. Apapun profesinya mempunyai hak politik yang sama di mata negara. Sehingga seharusnya tidak lagi menjadi pertanyaan ketika artis dan profesi lainnya mempunyai keinginan untuk memberikan kontribusi kepada negara melalui kelembagaan legislatif.
Lebih lanjut anang menjelaskan salah satu permasalahan yang dilihat di kabupaten bogor adalah potensi ekonomi kreatif, terutama yang berbasis kelompok milenial yang sangat besar. Dirinya ingin sekali mengangkat dan mengembangkan potensi tersebut, baik jadi atau tidak jadi anggota legislatif.
Sedangkan ramzi dan jora lebih menekankan pada pemerataan akses pendidikan yang belum merata di wilayah kabupaten bogor. Bahkan kabupaten yang nempel dengan ibu kota jakarta ini, rata-rata pendidikannya masih sangat rendah.
Terkait dengan penguatan UMKM, jora menyampaikan keinginannya mengelola UMKM terutama home industri dari hulu sampai hilir. Yang diamati saat ini, potensi UMKM di Kabupaten Bogor cukup besar, namun banyak hal yang belum terkelola secara rapi dan serius.Misalnya pada aspek permodalan, produksi yang efektif dan kreatif dan pemasaran yang jelas.
Pada giliran terakhir menjadi pembicara adalah Tommy Kurniawan. Dirinya menyampaikan banyak hal yang sudah dia lakukan di kabupaten selama menjabat di komisi VI DPR RI. Misalnya mengelola aspek legal UMKM dan menata akses potensi usaha yang berbasis desa.
Tommy juga menambahkan kawan-kawan seprofesinya yang berada di lembaga legislatif sudah melakukan banyak hal, namun tidak diekspos seperti yang dilakukan oleh anggota dewan yang lain.
Baginya dilihat atau tidak oleh publik bukan itu tujuannya, namun kontribusi untuk rakyat yang nyata jauh lebih penting. Selain para awak media banyak sekali masyarakat yang hadir pada diskusi tersebut dan sangat antusias mengikuti dari awal sampai akhir.
Para narasumber memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih LS Vinus yang sudah mengundangnya dalam agenda diskusi yang sudah sangat langka, khususnya di kabupaten bogor.