Kuliahkan Anak dengan Beternak, Seorang Peternak Curhat ke KDM soal Dombanya Habis Dimangsa Macan

KDM bertemu dengan Muchtar
Sumber :
  • Istimewa

VIVA JabarKang Dedi Mulyadi (KDM) kembali bertemu dengan seorang warga yang tinggal di sekitaran pegunungan Sanggabuana, Kabupaten Karawang. Ia adalah Muchtar, seorang pemelihata domba kecil-kecilan yang ia lakukan secara mandiri.

Dedi Mulyadi Pindah ke Bandung Usai Ditetapkan jadi Gubernur Jawa Barat

Dari usaha memelihara dombanya itu, Muchtar mampu mengkuliahkan anaknya. Namun sayang, peristiwa nahas menimpa hewan ternaknya. Beberapa domba milik Muchtar tewas diterkam oleh hewan buas.

Pada satu kesempatan, Muchtar bertemu KDM di sebuah vila di kaki gunung. Di sana Muchtar bekerja sebagai penjaga vila sekaligus berkebun dan beternak sebagai bekal hidup tambahan.

KPU Resmi Tetapkan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Sebegai Pemenang Pilgub Jabar 2024

Kejadian bermula saat Muchtar terjaga saat malam untuk mengecek air. Sekitar pukul satu dini hari ia masih melihat dombanya ada. Ia pun kembali tidur di dalam vila.

“Sekitar jam 3an ada suara menggeram begitu kaya macan, saya tidak berani keluar. Habis Salat Subuh jam 5 saya lihat domba sudah pada mati,” ucap Muchtar.

Ole Romeny Jadi Harapan Penguatan Lini Depan Timnas Indonesia

Saat dilihat kondisi domba sudah mati dalam kondisi ada bekas luka gigitan taring dan seluruh jeroannya telah hilang. Sementara satu domba lainnya hilang diduga dibawa masuk ke hutan oleh macan.

Mulanya ia tak menginformasikan hal tersebut karena takut terjadi perburuan terhadap macan yang memangsa ternaknya. Tapi belakangan hal tersebut menyebar dari mulut ke mulut hingga menjadi perhatian aparat TNI yang bermarkas di Sanggabuana.

“Saya takut nanti kalau ramai malah macannya yang diburu. Saya mah ikhlas domba dimakan, mungkin macannya lapar. Tapi kalau domba hilang dibawa maling pasti saya kejar sampai dapat,” katanya.

Muchtar menceritakan mulanya hanya memiliki satu domba kemudian terus beranak. Dari situ ia bisa membiayai kuliah anaknya menjadi seorang bidan.

“Kan beranak terus, saya jual itu uang untuk biaya anak kuliah kebidanan. Alhamdulillah sudah selesai kemarin, tanggal 25 berangkat keterima di RS Tosima Jepang,” ucap Muchtar.

Meski memiliki penghasilan pas-pasan dari menjaga vila, berkebun dan beternak, Muchtar memiliki prinsip jujur. Baginya keikhlasan dan kejujuran akan membawa keberkahan yang tak ternilai.

Ia berkeinginan untuk membeli domba Kembali. Namun saat ini uang sudah habis untuk modal biaya anaknya bekerja di Jepang. Bak gayung bersambut KDM pun memberikan sejumlah uang kepada Muchtar untuk modal beternak domba.

“Bapak orang soleh, jujur sampai bisa membiayai anak ke Jepang. Mengikhlaskan pisang dimakan monyet, mengikhlaskan domba dimakan macan,” ucap KDM yang disambut tangis dan peluk Muchtar saat menerima modal tersebut.

KDM berharap kementerian untuk menindaklanjuti hal tersebut agar tak terjadi konflik antara masyarakat dan penghuni hutan. Ia ingin anggaran kementerian digunakan untuk menyelesaikan masalah tidak hanya di Sanggabuana tapi di berbagai tempat lain.

“Setiap orang punya kehidupan, hewan juga punya kehidupan, kesalahan kita adalah kita masuk ke kehidupan mereka sehingga mereka tidak bisa bertahan di habitatnya. Orang seperti Pak Muchtar layak mendapatkan penghargaan dari negara,” ujar KDM.