Geger Kuburan Massal Ampuh Cegah Orang Buang Sampah Sembarangan, KDM Sarankan Ini Agar Lebih 'Sakral
- Istimewa
VIVA Jabar – Kemunculan kuburan massal di pinggir jalan Desa Cinangka, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta mendadak viral. Rupanya kuburan tersebut sengaja dibuat untuk mencegah orang buang sampah sembarangan.
Kades Cinangka Ida Marliana mengatakan, kuburan tersebut dibuat untuk menakuti pelaku yang kerap membuang sampah sembarangan di tempat tersebut. Pelaku adalah orang yang lewat dan bukan warga desa.
“Ini yang biasa buang itu orang lewat atau pengendara karena warga desa sendiri sampahnya sudah kita kelola diangkut oleh DLH,” ujar Ida.
Sebelum ada kuburan, pihak desa telah membuat spanduk berisi sumpah serapah bagi orang yang buang sampah di tempat tersebut akan celaka. Bahkan siapa saja yang bisa menangkap pelaku buang sampah akan diberi imbalan Rp 500 ribu dan pelaku didenda Rp 1 juta.
“Gak mempan pakai pengumuman itu tetap ada yang buang sampah. Tapi setelah dibuat kuburan alhamdulillah gak ada yang buang sampah lagi,” ucapnya.
Sementara itu pembuatan kuburan pertama kali dibuat oleh petugas pengelola sampah desa. Petugas kesal karena setiap hari selalu ada sampah yang harus dibersihkan di tempat tersebut.
“Mulanya saya mimpi pas malam Jumat itu pelaku yang buang sampah ketabrak mobil mati di sini. Besoknya saya ada ide buat kuburan di sini. Ini sudah ada sekitar dua minggu lalu,” kata petugas tersebut.
Sementara itu Kang Dedi Mulyadi menilai orang Indonesia memang lebih takut dengan hal mistik dan atau pamali dalam istilah Sunda dibanding dengan peraturan atau undang-undang yang ada.
Hal tersebut terbukti dari sejumlah aturan yang dibuat justru tetap dilanggar. Sementara keberadaan kuburan yang dianggap tempat sakral justru sukses membuat orang tak lagi buang sampah sembarangan.
“Ini lebih bagus sampai ujung buat kuburannya karena di sana tadi saya menemukan juga ada sampah. Nanti dikasih tulisan taman kuburan kemudian ditanami kamboja pasti indah bersih,” ucap KDM.
KDM pun sempat berdoa di sekitar makam. Ia mendoakan agar para pelaku cepat disadarkan pikirannya, dibersihkan hatinya dan dikuatkan imannya karena kebersihan sebagian dari iman.
“Jadi orang yang buang sampah di sini orang yang sudah mati, mati pikirannya, terkubur hatinya. Yang suka buang sampah di mana saja, tidak tahu aturan, tidak mempertimbangkan dampaknya bagi orang lain, kalian lebih dari binatang, kalian telah mati keimanannya, apalagi yang buang limbah ke sungai itu lebih bahaya lagi,” ujarnya.
Ia pun mengapresiasi pihak desa yang memiliki komitmen kuat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Hal tersebut patut dicontoh agar desa-desa di Indonesia bisa mengelola sampah dengan baik.
“Pokoknya top, Desa Cinangka,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.