Elon Musk Tak Segan Bantu Jaringan Internet di Wilayah Gaza Palestina

Ilustrasi Aplikasi Sosmed, CEO 'X' / Twitter (Elon Musk)
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Pendiri SpaceX, Tesla, dan sekaligus pemilik X/Twitter, Elon Musk ikut buka suara mengenai tragedi kemanusiaan di konflik Israel-Palestina. Elon Musk turut berbela sungkawa atas  kematian ribuan warga Hamas yang diserang militer Israel secara membabi buta.

Buntut Bentrokan Suporter Israel-Prancis Pecah di Stade de France, Antisemitisme Kembali Mencuat

Bahkan, Musk mengatakan, membunuh 1 nyawa warga Hamas sama halnya akan melahirkan anggota militan baru bagi Hamas

"Pertanyaannya adalah, untuk setiap anggota Hamas yang Anda bunuh, maka berapa banyak yang Anda ciptakan? Jika Anda menciptakan lebih dari yang Anda bunuh, maka itu tandanya Anda belum berhasil," ujar Musk dalam podcast populer asal AS, Lex Freidman.

Isi Janji Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, Atasi Perang di Palestina dan Ukraina

Musk memastikan, serangan Israel ke Warga Hamas bukan sebuah kemenangan. Justru kegagalan Israel. Sebab, sangat sulit untuk mencari jawaban tentang gambaran konflik di Timur Tengah. 

Keji! Israel Kembali Serang Kamp Pengungsian, Total Korban Jiwa Tewas Bertambah Menjadi 43.799

Cara Israel menaklukan warga Gaza Palestina, kata Musk, justru akan menciptakan pejuang-pejuang baru bagi Hamas. Dalam konteks ijtihad, bala tentara Hamas tak pernah ada rasa takut untuk mati di medan perang. 

Terlebih, kata Musk, yang menjadi korban dari agresi biadab Israel, dari kalangan anak-anak. Sehingga, anggota Hamas akan semakin geram dan membalas kebengisan tentara Israel.

"Dapat dikatakan bahwa jika Anda membunuh seorang anak di Gaza, Anda telah menghasilkan setidaknya beberapa anggota Hamas yang rela mati hanya untuk membunuh seorang Israel,” kata Musk kepada kantor berita News18, belum lama ini.

Pernyataan Musk sempat viral di media sosial dan mendapat banyak persetujuan dari para pengguna. Orang terkaya di dunia ini juga sempat menjadi sorotan karena platform media sosialnya, X (sebelumnya Twitter), yang diduga menyebarkan misinformasi terkait konflik Israel dan Hamas. 

Konflik Israel & Palestina, Pasukan Hamas (Brigade Izzudin al-Qassam)

Photo :
  • Screenshoot Berita VIVANews

Akan tetapi, platform medsos milik Musk ini justru mendapat respon terbaik di dunia. Platform X mampu meyakinkan masyarakat bahwa mereka menangani krisis ini dengan tingkat respons tertinggi.

Belakangan, ketika Israel melumpuhkan jaringan internet di Gaza, Elon Musk sempat berkata bahwa ia akan membantu masyarakat Gaza untuk mendapatkan internet mereka kembali dengan satelit miliknya, Starlink. 

Pria kelahiran Afrika Selatan ini akan membantu jaringan aksesibilitas di ruang internet bagi warga palestina, terutama di Gaza. 

Sebagaimana diketahui, sejak perang Hamas-Israel pada 7 Oktober 2023 lalu, dan puncak serangan Israel terbesar pada 27 Oktober lalu, korban jiwa telah mencapai 10.800 orang. Kebanyakan korban dari kalangan anak-anak dan perempuan. 

Hampir seluruh penduduk muslim di dunia mengecam tindakan agresi Militer Israel. Di beberapa kota lintas negara turun ke jalan mendesak AS dan Israel menghentikan serangan. 

Pun demikian PBB, beberapa hari lalu meminta Israel untuk melakukan gencatan senjata. Namun, permintaan ini ditolak dan Israel abai dengan seruan PBB. Mereka tetap merangsek memasuki wilayah Gaza dan membunuh warga secara kejam.