Potret Seram Seputar Rumah Sakit Al Shifa di Jalur Gaza

Konflik Israel & Palestina, Para Medis Gaza Bawa Korban Anak-anak
Sumber :
  • Screenshoot Berita VIVANews

Hal serupa dialami pria paruh baya bernama Nemer Abu Thair di RS Rumah Sakit Al Shifa. Dia mengaku untuk mengganti balutan dan mengoleskan desinfektan pada luka di punggungnya imbas serangan udara zionis Israel. 

Buntut Bentrokan Suporter Israel-Prancis Pecah di Stade de France, Antisemitisme Kembali Mencuat

Dia mengatakan tak diberikan obat pereda nyeri saat luka tersebut pertama kali dijahit. 

"Saya terus membaca Alquran sampai selesai,” ujarnya. 

Isi Janji Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, Atasi Perang di Palestina dan Ukraina

Direktur Rumah Sakit Al Shifa, Mohammad Abu Selmeyah, menjelaskan kondisi di area rumah sakit. 

Menurutnya, banyak orang yang terluka imbas kebrutalan Israel dibawa ke rumah sakit. Dengan sarana yang terbatas dan tak ada pilihan selain merawat mereka di lantai, tanpa obat pereda nyeri yang cukup.

Keji! Israel Kembali Serang Kamp Pengungsian, Total Korban Jiwa Tewas Bertambah Menjadi 43.799

Dia mencontohkan peristiwa pasca ledakan di Rumah Sakit Al Ahli Arab pada 17 Oktober 2023. Saat itu, sekitar 250 orang yang luka berat tiba di Al Shifa yang hanya memiliki 12 ruang operasi.

"Jika kami menunggu untuk mengoperasi mereka satu per satu, kami akan kehilangan banyak korban luka,” kata Abu Selmeyah. 

Halaman Selanjutnya
img_title