Operasi Tanpa Dibius, Anak Korban Serangan Israel Lantunkan Ayat Suci Al-Qur'an
- screenshoot berita VivaNews
VIVA Jabar – Serang zionis Israel ke jalur Gaza, Palestina masih memanas hingga sekarang. Semenjak serangan pada 7 Oktober 2023 lalu, banyak korban yang terluka, hingga meninggal dunia.
Belakangan ini viral seorang korban anak-anak yang terkena serangan Israel itu melantunkan ayat suci Al-Quran. Padahal, kondisi saat itu disebutkan jika anak tersebut sedang dilakukan pembedahan tanpa bius.
“Mulutnya senantiasa mengalunkan ayat-ayat suci Al-Quran di saat melalui kesakitan pembedahan tanpa bius,” tulis akun TikTok @zulalmahsani, dikutip VIVA Jumat, 17 November 2023.
Seorang dokter yang merekam video tersebut mengusap kepala anak itu yang terus melantunkan ayat suci Al-Quran. Terlihat dalam video tersebut, wajah si anak sampai bergetar menahan rasa sakit.
Warganet pun bertanya, kenapa anak itu tidak di bius? Padahal dilakukan pembedahan. Kemudian ada warganet lain yang mengatakan jika obat bius di sana sudah kehabisan.
Sementara itu, Bang Onim yang merupakan salah satu relawan dari Indonesia bermukim di Gaza mengatakan, jika memang benar bahwa pasien yang melakukan operasi di sana tanpa di bius terlebih dahulu.
“Yang cedera itu sudah lebih dari 27.000 orang. Jadi di rumah sakit nih bang Ded, di dalam rumah sakit sudah tidak ada listrik dan ruangan sesudah dari kamar operasi,” kata Bang Onim saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Deddy Corbuzier. “Tim medis yang ada di Gaza sudah kebingungan kita mau ngapain nih. Mau melakukan operasi tidak punya alat untuk pembiusan. Jadi, tangan putus dan kaki putus, dijait gak pake obat bius. Setelah penjahitan selesai, gak dikasih obat,” cerita Bang Onim kepada Deddy Corbuzier.
Dikabarkan bahwa Israel menargetkan menyerang anak-anak Palestina. Kenapa? Kata Bang Onim, hal itu dilakukan Israel karena ingin memutus penerus warga Palestina di Gaza. “Setelah dioperasi, dibom rumah sakitnya dan ini kan harusnya saat terjadi peperangan kan warga sipil dilindungi, fasilitas vital ini rumah sakit dan sekolah harus dilindungi. Jadi pihak penjajah melakukan pembunuhan itu dengan merudal kompleks atau rumah,” jelasnya.