Fakta Unik Dibalik Viralnya Surat Osama Bin Laden Untuk AS Ditengah Perang Palestina-Israel

Osama Bin Laden
Sumber :
  • screenshoot berita VivaNews

VIVA Jabar – Belum lama ini surat dari mantan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden menjadi viral di medsos lebih dari dua dekade setelah serangan 9/11 yang memicu Perang Melawan Teror Amerika Serikat (AS).

Media Italia Pertanyakan Target PSSI Pada Kualifikasi Piala Dunia 2026

Surat anti-Zionis itu tampaknya menarik perhatian para aktivis hak-hak rakyat Palestina di tengah Perang Hamas-Israel yang saat ini terjadi di Jalur Gaza. Video dengan tagar “LettertoAmerica” telah dilihat lebih dari 13,5 juta kali di TikTok @.yahoonews, sejak diposting.

“Saya ingin semua orang menghentikan apa yang mereka lakukan saat ini dan membaca – yang sebenarnya hanya dua halaman – bacalah ‘A Letter to America,’” katanya dalam unggahan itu, sebagaimana dilansir RT.

Dilarang Tanding, Mike Tyson Boleh Ajukan Banding

Osama Bin Laden

Photo :
  • tangkapan layar berita VivaNews

“Dan tolong kembali ke sini dan beri tahu saya pendapat Anda karena saya merasa sedang mengalami, seperti, krisis eksistensial saat ini, dan banyak orang yang mengalaminya, jadi saya hanya perlu orang lain untuk merasakannya juga."

BREAKING NEWS! Mike Tyson dan Jake Paul Dapat Larangan Bertinju Lagi

Pengguna lain bereaksi serupa terhadap surat yang baru ditemukan kembali, yang berusia lebih dari 20 tahun. Pengguna TikTok lainnya yang mengaku menderita “krisis eksistensial” mengatakan tentang surat tersebut, “Saya tidak akan pernah memandang kehidupan dengan cara yang sama; Saya tidak akan pernah memandang negara ini dengan cara yang sama.”

Sementara itu, Senator Amerika Serikat Marco Rubio menyatakan dalam sebuah postingan di X (Twitter) bahwa reaksi tersebut menunjukkan simpati terhadap teroris: “Mereka sekarang memahami bahwa terorisme adalah metode perlawanan yang sah terhadap 'penindasan', dan Amerika pantas diserang pada 9/ 11.” Bin Laden, yang menulis surat “kepada rakyat Amerika” pada 2002, mengecam AS karena mendukung pendudukan Israel di wilayah Palestina dan berpendapat bahwa orang-orang Yahudi mengendalikan kebijakan, modal, dan media Amerika. “Pembentukan Israel adalah kejahatan yang harus dihapuskan,” tulisnya. “Setiap orang yang tangannya tercemar karena berkontribusi terhadap kejahatan ini harus menanggung akibatnya – dan membayar mahal.”

Halaman Selanjutnya
img_title