Lahirkan Generasi Sehat Berkualitas, 1.000 Anak Ikuti Lomba Balita Gemoy di Lembur Pakuan

KDM inisiasii lomba Balita Gemoy
Sumber :
  • Isrimewa

VIVA Jabar – Pemenuhan gizi seimbang merupakan hal penting dalam melahirkan generasi masa depan yang sehat dan berkualitas. Namun sayang, kesadaran akan pemenuhan gizi seimbang tersebut masih terhitung rendah di Tanah Air.

Menang Pilkada 2024 Versi Quick Count, Dedi Mulyadi akan Ubah Rumah Dinas Gubernur Jadi Musium

Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang peduli terhadap generasi masa depan Indonesia menginisiasi lomba Balita Gemoy di Lembur Pakuan, Subang guna membangun kesadaran para orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi anak-anak mereka.

KDM inisiasi lomba Balita Gemoy

Photo :
  • Istimewa
Antisipasi Berapa Hari Libur Pilkada Serentak 2024

Tercatat, sebanyak 1.000 anak dari berbagai daerah ikut dalam Lomba Balita Gemoy yang di adakan pada Minggu, 10 Desember 2023 pagi.

Ketua pelaksana Lomba Balita Gemoy, Imas Laelasari mengatakan kegiatan tersebut digelar oleh Posyandu Lembur Pakuan yang sejak dulu didukung oleh KDM dalam rangka pemenuhan gizi seimbang bagi anak. Imas berharap tradisi yang dibangun KDM tersebut dapat terus berkembang di berbagai daerah.

Presiden Prabowo Subianto Diminta Bentuk Direktorat Jenderal Pos dan Logistik Indonesia

"Kita berharap tradisi Kang Dedi dalam memperhatikan gizi anak di sekelilingnya terus berkembang ke berbagai daerah," ucap Imas.

Sementara itu, KDM menilai kesadaran akan pemenuhan gizi di Indonesia masih rendah. Hal tersebut terbukti dari semakin minimnya anak-anak makan daging, telur maupun sayur yang diolah langsung oleh orang tuanya.

Kebanyakan, kata KDM, anak-anak makan olahan makanan instans yang minim gizi. Belum lagi maraknya minuman dalam kemasan yang tidak karuan komposisi maupun nilai gizinya.

“Untuk itu kita bangun kesadaran terutama kaum perempuan, kaum ibu Indonesia untuk kembali pada pola tradisi yang sehat. Secara kualitas mungkin terpenuhi, tapi yang kita butuhkan saat ini adalah kualitas dari gizi yang harus terpenuhi,” ucap KDM.

Ia khawatir ke depan semakin banyak anak ‘gemoy’ tapi tidak berkualitas. Selain karena kurangnya asupan gizi seimbang, ditambah kurangnya gerak anak karena ruang terbuka yang semakin menyempit.

“Artinya ke depan apa yang Pak Prabowo impikan adalah mengarah pada kualitas bukan sekadar kuantitas,” ujarnya.

KDM berharap gerakan gender emansipasi wanita tidak sebatas pada karir, tetapi juga fokus pada kesadaran dalam memberikan perhatian terhadap tumbuh kembang anak dari sisi perilaku dan asupan makanan yang bergizi.

“Pesan dari acara lomba balita gemoy ini adalah dua anak gemoy cukup, sehat dan cerdas. Artinya gemoy ini adalah terpenuhi gizinya bukan sekadar besar. Karena banyak anak yang hanya makan dengan garam badannya gendut, tapi dari sisi gizinya kurang,” ucapnya.

Dalam lomba tersebut seribu anak berebut hadiah jutaan rupiah dalam tiga kategori berbeda. Kategori pertama bayi baru lahir hingga satu tahun, kategori kedua bayi berusia 13-24 bulan dan terakhir balita mulai usia 2-5 tahun.

Sebanyak 21 juri profesional dari bidang kedokteran hingga fashion menjatuhkan pilihan juara pada anak-anak yang memiliki rekam pertumbuhan proporsional, motorik yang baik sesuai usia dan juga busana yang mereka kenakan.