Disorot soal Kasus Bima Yudho, Gubernur Lampung Pernah Tantang Menteri Nadiem
VIVA Jabar – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi semakin menjadi sorotan publik.
Selain diduga mengintimidasi orang tua Bima Yudho Saputro, orang nomor satu di Provinsi Lampung itu ternyata pernah menantang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) RI Nadiem Makarim.
Orang tua Bima dimarahi oleh Gubernur Lampung setelah ia mengkritik pemerintah Provinsi Lampung melalui video presentasi "Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-Maju" melalui akun TikTok @awbimaxreborn yang viral di media sosial.
Jauh sebelum memarahi orang tua Bima, ternyata Gubernur Lampung menantang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim pada Selasa 24 Agustus 2021 lalu.
Tantangan tersebut dilayangkan Gubernur Lampung ke Nadiem Makarim saat diwawancarai wartawan di halaman Rumah Sakit Ibu dan Anak Belleza Bandar Lampung.
Dalam video berdurasi sekitar 30 detik itu, Arinal Djunaidi secara jelas menyebutkan kalimat tantangan kepada Nadiem Makarim.
Pada video terlihat wartawan meminta pendapat Arinal Djunaidi mengenai larangan Mendikbud Nadiem Makarim soal pembelajaran tatap muka di beberapa kabupaten di Lampung.
Mendapat pertanyaan itu, Arinal Djunaidi langsung bicara dengan nada tinggi.
"Sampaikan salam saya ke Nadiem. Kalau kamu berani, saya tantang dia," kata Arinal Djunaidi dalam video itu.
Arinal Djunaidi terpancing menanggapi pertanyaan wartawan terkait larangan pembelajaran tatap muka (PTM) dari Mendikbud Nadiem Makarim dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Senin (23/8/2021) lalu.
Nadiem Makarim mencatat ada 12 daerah yang masih melarang PTM dan mayoritas berada di Pulau Sumatera termasuk sejumlah wilayah di Provinsi Lampung, yakni Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Tulang Bawang dan Kabupaten Mesuji.
"Persoalannya baru dua hari lalu 14 kabupaten/kota baru selesai zona merah. Nenek moyang dia (Nadiem Makarim) dari mana sudah boleh tatap muka," kata Arinal Djunaidi dalam video tersebut.
Saat itu, Nadiem Makarim mengizinkan PTM terbatas bagi sekolah yang berada di daerah dengan level 1-3.
Pembelajaran tatap muka sudah dianjurkan Mendikbud bagi sekolah yang tenaga pendidiknya sudah divaksin.
Namun, terdapat beberapa daerah yang dilarang sekolah tatap terbatas muka.