Kang Dedi Bantu Bersihkan Rumah Dokter Wayan dan Bujuk Kembali Mengabdi

Kang Dedi Mulyadi di rumah Dokter Wayan
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Di tengah kegiatannya berkeliling Kabupaten Karawang, Kang Dedi Mulyadi bertemu dengan sejumlah warga yang sedang berkumpul di depan rumah mewah namun terlihat sangat kotor.

Dedi Mulyadi Dicegat di Bandung Barat, Didesak Maju di Pilgub Jabar

Rupanya rumah yang berada di Kampung Pasirwaru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang itu milik seorang dokter yang karib disapa Pak Wayan.

Teman akrab dr Wayan, Kade Ariase mengatakan, meski rumah tersebut terlihat kotor tak terawat namun masih banyak warga yang datang untuk berobat. Namun sejak empat hari lalu Wayan pindah ke saudaranya di Bekasi dan rencananya akan ke Bali.

Dugaan Malpraktik Rumah Sakit di Karawang, Seorang Bayi Meninggal Usai Disuntik Antibiotik

"Ini setelah viral keluarganya melihat dan menganggap sudah tidak layak lagi ditingali karena sampah sudah menggunung," kata Kade.

Menurutnya sejak empat hari lalu warga sudah gotong royong membersihkan sampah yang berada di luar dan dalam rumah. Namun hingga kini terdapat sampah dan sejumlah ruangan masih terlihat sangat kotor seperti rumah tak berpenghuni.

Apresiasi Penyerapan Gabah, Direksi Perum Bulog RI Sambangi Petani Pantura

Wayan, kata Kade, Wayan adalah pribadi dokter yang mengabdikan diri pada warga. Bahkan selama praktik Wayan tak pernah menentukan tarif. Meski rumahnya tak terurus banyak warga yang tetap berobat karena obat racikannya selalu manjur.

"Saya sering datang ke sini tapi ketemu di luar untuk memberi makanan dan minuman, saya gak berani masuk. Empat hari lalu saya ke sini panggil Pak Wayan kok gak muncul makanya saya paksakan untuk masuk dan ternyata di dalam rumah kondisinya banyak sampah," katanya.

Dari sejumlah penuturan Wayan pernah menikah dengan seorang bidan Puskesmas dan bercerai karena perbedaan agama. Wayan kemudian menikah kembali dengan seorang perempuan yang disekolahkan hingga dikuliahkan namun hubungannya kandas. Sejak saat itulah Wayan berubah dan membiarkan rumah penuh sampah tak terawat.

Warga sendiri selama ini merasa terbantu oleh kehadiran Wayan sebagai dokter. Selain pribadinya yang ramah dan selalu senyum, Wayan dikenal sebagai dokter yang membuat racikan obat sendiri dan selalu ampuh mengobati penyakit yang dikeluhkan pasien.

"Kita kehilangan Pak Wayan, sedihlah. Beliau orangnya baik, gak pasang tarif. Dokter biasa kasih resep tebus ke apotek, kalau Pak Wayan itu dia racik sendiri. Paling mahal waktu itu pernah saya periksa plus obat hanya Rp 60 ribu," ujar salah seorang pemuda tetangga dr Wayan.

Kang Dedi sempat berkeliling rumah dua lantai yang pada zamannya sangat megah itu dan menemukan banyak sampah yang belum dibersihkan. Selain itu sejumlah ruangan tampak terawat bahkan saat dimasuki terdapat banyak burung liar dan kelelawar.

"Nanti saya siapkan tim saya yang biasa menangani sampah. Pohon di depan itu jangan ditebang, dirapikan saja. Pemahaman harus diubah tidak berarti pohon besar itu berhantu, tapi pohon itu justru menahan longsor, menyimpan air, menghasilkan oksigen," ujar KDM.

Selain di lantai satu, KDM juga naik ke lantai atas dan menemukan tiga ekor anjing milik Wayan yang tak terurus karena ditinggalkan. KDM pun meminta izin untuk membawanya ke Petshop untuk dibersihkan kemudian sementara dirawat di Lembur Pakuan hingga Wayan memintanya kembali.

Saat kembali turun ke lantai satu Kang Dedi sempat terperosok karena salah satu tangga patah. Beruntung tak terjadi insiden yang mengkhawatirkan.

KDM menilai Wayan sosok dokter yang mengabdi dengan tulus. Terbukti banyak warga yang berharap Wayan bisa kembali dan mengabdikan diri kepada warga. Sehingga ia berharap Wayan bisa kembali karena banyak warga yang rindu dan cinta terhadapnya.

"Pada Pak Wayan, warga desa sini merasa kehilangan bapak. Pada saudaranya izinkan Pak Wayan untuk kembali ke sini nanti kita bareng-bareng beresin rumahnya," ujar Kang Dedi Mulyadi.