Kang Dedi Temukan 2 Fakta Penting soal Misteri Hilangnya Bocah di Subang
- Istimewa
VIVA Jabar – Kang Dedi Mulyadi (KDM) terus berupaya melakukan berbagai cara untuk menguak misteri Darel Gaisan Rafasa yang hilang di depan rumah keluarganya di Kampung Cikaso, Desa Kalijati Timur, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang.
Untuk mengungkap fakta terbaru Kang Dedi menghubungi sopir travel yang mengantarkan keluarga besar Darel untuk mudik dari Jakarta ke Subang pada Senin 24 Maret 2023 lalu.
Dalam sambungan telepon Kemal menjelaskan ia berangkat mengantarkan rombongan keluarga Haerudin dan Kurniasih ke Subang pada Senin sekitar pukul 10.00 WIB. Dalam rombongan tersebut ikut pula anak-anak dan mertua keluarga tersebut.
“Sampai Kalijati itu barang turun duluan, kemudian penumpang. Setelah turun semua saya parkir di tetangganya,” ujar Kemal pada KDM.
Setelah parkir Kemal bersama rombongan jalan ke rumah yang dituju. Sesampainya di sana Kemal berpamitan pulang namun ditahan karena diminta untuk makan terlebih dahulu.
“Pas makan masih ada tuh anaknya, masih mondar-mandir ke luar ke dalam. Selesai makan gak lama saya pulang habis zuhur sekitar jam 12-1an,” katanya.
“Saya pulang balik lagi ke mobil dianterin sama Buye (panggilan Haerudin). Istrinya di rumah gak ikut,” lanjut Kemal.
Saat ditanya apa benar Darel sempat enggan turun dari mobil sesampainya di Subang, Kemal membenarkannya. Menurutnya saat itu barang dan penumpang lain sudah turun, hanya Darel yang tak mau karena ingin tetap bermain di dalam mobil. Namun pada akhirnya Darel pun turun.
Sementara selama di perjalanan Kemal mengatakan tak ada hal aneh. Ia melihat Darel layaknya seorang anak yang bermain dan makan selama perjalanan dari Jakarta ke Subang.
“Ya Namanya anak kecil bercanda saja, paling ngemil. Memang gak bisa diam anaknya, tapi gak ada apa-apa,” ucapnya.
Alangkah kagetnya Kemal saat tiba-tiba Haerudin meneleponnya pada waktu sekitar Asar. Dari sambungan telepon Haerudin menangis dan meminta dicarikan orang pintar karena anaknya hilang.
“Saya sampai rumah sekitar asar, Buye telepon nangis bilang anaknya hilang. Sampai minta dicariin orang pinter, saya bilang gak tahu, kalau ustaz-ustaz saya tahu,” ujarnya.
Kemal sendiri bukan kali ini saja pergi mengantar Haerudin sekeluarga ke Subang. “Saya ini tetangganya Buye memang sering diminta untuk nganter ke Subang. Sudah sekitar tiga kalian,” katanya.
Sementara itu Kang Dedi menilai ada dua fakta penting yang didapat dari pembicaraan telepon dengan Kemal. Pertama, Kurnaesih dan Darel tak ikut mengantar ke mobil saat Kemal pulang. Kedua, Haerudin sekitar pukul 15.30 WIB menangis dan meminta dicarikan orang pintar karena anaknya hilang sekitar pukul 14.00 WIB.
“Ini penjelasan dari sopirnya. Ada perbedaan penjelasan. Kalau dari sebelumnya ibunya bilang bawa anaknya ke mobil, nah dalam posisi ini ternyata tidak mengantar ke mobil. Saya gak tahu apakah ini ibunya lagi lupa dalam memberikan penjelasannya, tapi yang jelas ada dua perbedaan penjelasan yang berbeda pada waktu bapaknya ke mobil berarti anaknya sama ibunya di rumah,” ujar Kang Dedi Mulyadi.