Berangkat 24 Mei, Berikut Pesan Kemenkes RI Ke Calon Jamaah Haji

Sosialisasi Kesehatan Calon Jamaah Haji 2023 Bantul Yogyakarta
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Jabar - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI turut menyampaikan kepeduliannya terhadap ratusan ribu jamaah haji. Kemenkes RI juga menyiapkan perbekalan sektor kesehatan bagi mereka.

Pemerintah RI Tetapkan 1 Syawal 1445 H Jatuh pada 10 April 2024

Dilansir viva.co.id pemberangkatan dijadwalkan tanggal 24 Mei 2023 mendatang. Kemenkes mengimbau, meski COVID-19 tidak lagi berstatus darurat kesehatan global, namun bahaya virus ini masih mengintai dan cenderung mengalami peningkatan pada beberapa pekan terakhir.

Olehnya, Kemenkes meminta agar para calon jamaah haji tetap menjaga stamina kesehatan dan memenuhi persyaratan sebelum pemberangkatan.

Ramalan Zodiak Hari Ini 9 April 2024: Asmara, Karier dan Kesehatan

Imbauan itu disampaikan dalam acara pra pemberangkatan dimana Kemenkes menggelar Sosialisasi Kesehatan Haji Masa Pandemi.

Sosialisasi tersebut sudah berlangsung sejak April 2023 di 5 Kabupaten yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Kudus, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Pacitan.

Kemenag akan Gelar Sidang Isbat Besok, Hari Raya Idul Fitri Diprediksi Serentak

Dijelaskan, penyelenggaraan Sosialisasi merupakan kerjasama Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Dinkes Provinsi serta Daerah (Kabupaten/Kota).

"Persiapan kesehatan harus sudah dilakukan mulai saat ini oleh seluruh jamaah haji bukan hanya untuk jemaah lanjut usia, memgingat ibadah haji identik dengan ibadah fisik," jelas Kepala Pusat (Kapus) Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo pada Sosialisasi Kesehatan Haji Masa Pandemi di Kabupaten Bantul, Yogyakarta (6/5/2023) lalu.

Sejumlah calon jamaah haji mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan pengukuran kebugaran serta informasi terkait kesehatan haji lainnya.

Calon jamaah haji pun mendapatkan edukasi tentang tantangan dan resiko yang akan dihadapi selama ibadah haji, misalnya cuaca panas, kelembaban udara yang rendah, perbedaan budaya, kondisi tempat tinggal dan makanan serta jarak antara pondokan yang jauh dari Masjidil Harom.

Liliek berpesan agara para calon jamaah haji lebih fokus pada rukun ibadah haji dibanding memaksakan diri menjalankan sunnah haji.

Tak hanya itu, Liliek pun menegaskan pihaknya telah menyiapkan kebutuhan aspek kesehatan lainnya.

"Kami sudah menyiapkan petugas dan sarana pelayanan kesehatan mulai dari tingkat Puskesmas, Dinas Kesehatan di Kabupaten/Kota, Embarkasi/Debarkasi haji, di perjalanan (dalam kloter) termasuk di Tanah Suci. Selain itu, disiapkan juga rumah sakit bagi jamaah haji Indonesia yang dilengkapi dengan tenaga medis dan paramedis termasuk dokter spesialis serta mobil ambulans," tandasnya.