Innalillah, Ustadz Yusuf Mansur Beri Kabar Duka

VIVA Jabar – Ustadz sekaligus pebisnis muslim Indonesia, Yusuf Mansur memberikan kabar duka melalui akun instagram pribadinya. Ia mengabarkan wafatnya salah satu gurunya, yakni Syaikh Muhammad.

Melalui postingannya tersebut, pria yang akrab disapa UYM itu menceritakan bagaimana berkesannya Syaikh Muhammad dalam hidup UYM.

“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun. Dari 2010, dengan beliau ini, Syeikh Muhammad, saya dan keluarga besar Daqu diizinkan akrab sekali. Bahkan sama keluarganya. Ayahnya, Syeikh Kholil, adalah gurunya guru-guru Qur'an di Madinah Al Munawwaroh, Mekkah Al Mukarromah, dan seantero Saudi dan bahkan manca negara. Mengingat usia juga mencapai 90th. Dan imam-imam Masjid Nabawi, rutin, talaqqi, setoran dan betulin bacaan sama beliau. Di antaranya, saya menyaksikan sendiri, zaman masih hidupnya, keduanya. Di mana saat saya datang ke rumah Ayah dari Syeikh Muhammad, Syeikh Muhammad Ayyub yang sangat terkenal di Indonesia, lagi dibetulin bacaannya, dan setoran ulang ke Syeikh Kholil, ayah Syeikh Muhammad,” tulis Yusuf Mansur di Instagramnya.

Lebih lanjut, Yusuf Mansur juga menceritakan salah satu sisi kehidupan sang syaikh. Dikatakannya, Syaikh Muhammad memiliki tiga anak yang begitu berbakti dan menjadi imam di beberapa masjid.

“Syeikh Muhammad, didapuk menjadi Imam di Masjid Nabawi. Rekaman indah suaranya, masih terabadikan di TV nya Mekkah, diputer ganti berganti dengan yang lain. Dan ada di Youtube. Asli banyak kenangan. Di antaranya, Ayahnya sangat khawatir dengan bacaan saya. Sehingga Ayahnya ke Indonesia, "hanya" menemui saya, u/ denger lagi bacaan saya, dan betulin bacaan saya. Beliau risau dengan bacaan saya yang jeleknya minta ampun. Modal semangat doang, kata beliau. Dan ga tanggung-tanggung. Begitu turun di Bandara Soetta, di menit pertama ketemuan, saya langsung disuruh baca 'auudzu billaahi minasy-syaithoonirrojiim. Dan gagal total. Salah total. Dan beliau langsung ngeluarin jepitan jemuran. Dan dijepitnya hidung saya, di depan orang2 di bandara saat itu. Kenangan tak terlupakan. Saat itu, Syeikh Muhammad, putranya, mendampingi,” tulisnya.

“2 adiknya, Syeikh Muhammad, yakni Syeikh Ahmad dan Syeikh Mahmud, jadi Imam di 2 masjid yang sangat dihormati oleh ummat Islam. Dan insyaaAllah selalu diziarahi kalo hajian dan umrah. Yakni Masjid Qiblatain dan Masjid Quba. Allahu Akbar...!!! Di mana coba ada ayah, yang anaknya adalah Imam di 3 masjid utama di Madinah dan di dunia. Dari Syeikh Muhammad, saya dapet ijazah bacaan... Saat lagi merasa kalah, terancam, susah, bingung, banyak masalah, banyak serangan, banyak kecaman, banyak hujatan, banyak makian.. Baik sebab dosa sendiri, atau pun emang ujian dan bala... Baca potongan ayat 10 Qs. al Qamar: Annii maghluubun, fantashir,” sambungnya.