Daun Kelor Bisa Cegah Anak Stunting, Ini Pendapat Ahli

Daun Kelor
Sumber :
  • Pinterest

 

Peringati Hari Gizi Nasional, PT Nestlé Indonesia Dukung Percepatan Penurunan Angka Stunting

Jabar, VIVA - Indonesia Emas 2045 merupakan sebuah keniscayaan dengan syarat sumber daya manusia (SDM) tidak gagal tumbuh. Sebagai bentuk dukungan menggapai Indonesia Emas 2045, dr Theresia Monica Rahardjo atau kerap disapa Dok Mo menggencarkan sosialisasi manfaat daun kelor mengatasi prevalensi stunting atau gagal tumbuh.

Sebab stunting merupakan ancaman besar bagi bangsa mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dok Mo mengatakan, sejatinya pemerintah dan masyarakat tidak perlu repot mengatasi stunting. Solusi paling sederhana dan hemat adalah, membudidayakan pohon kelor secara massif.

Pemkab Purwakarta Targetkan Kasus Stunting hanya Tinggal 14 Persen di 2024, Ewindo Ikut Andil

Tumbuhan tropis bernama latin Moringa Oleifera ini kata Dok Mo, memiliki banyak sekali manfaat, khususnya mengatasi stunting. Tidak hanya untuk mencegah, tetapi juga mengobati prevalensi stunting tersebut.

Maka dari itu, Dok Mo berharap pemerintah dan masyarakat dapat saling bersinergi, bagaimana memassifkan pohon kelor sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Supaya bukan hanya menghapus stunting, juga memastikan kebutuhan nutrisi terjaga.

Begini Cara Bupati Bandung Percepat Penerunan Stunting

dr Theresia Monica Rahardjo

Photo :
  • dr Theresia Monica Rahardjo

"Semua dari pohon kelor dapat dimanfaatkan. Paling banyak dan bagus komposisi nutrisinya, adalah daun kelor. Berdasarkan penelitian, daun kelor dapat digunakan untuk membantu mengatasi kondisi stunting dan juga untuk sumber nutrisi," ujar Dok Mo di kediamannya, Jalan Mekarsari, Kota Bandung, Sabtu 28 September 2024.

Tidak hanya stunting, dari hasil penelitian lanjut Dok Mo, daun kelor juga bisa menjadi suplemen anti kanker dan anti inflamasi. "Jadi manfaat daun kelor sangat luar biasa," ucapnya.

Hebatnya lagi kata dia, pengembangbiakan daun kelor sangat mudah dan tidak butuh banyak usaha. Selain mudah ditanam, juga cocok dengan iklim Indonesia yang tropis.

Demikian pula pengolahannya imbuh Dok Mo, sangat mudah tinggal kreativitas masyarakat dirumah. Bahkan dibuat lalapan pun daun kelor juga bisa.

"Makanya saya menyarankan, dimasukkan ke dalam program stunting pemerintah. Penelitian mengenai daun kelor membantu stunting sudah banyak. Baik dari luar negeri maupun dalam negeri," ucapnya.

Contohnya seperti penelitian di Yogyakarta ungkap dia, dimana ada anak kurang gizi diujicoba dengan daun kelor dan hasilnya berat badan meningkat serta mengatasi anemia pada ibu hamil.

Bukan hanya itu, dari penelitian yang dia lakukan ternyata daun kelor juga mampu mencegah penyakit diabetes melitus atau pada orang memiliki kadar gula tinggi.

Ilustrasi Stunting

Photo :
  • Pinterest

"Pada prediabetes, bila kita berikan daun kelor dengan dosis tertentu, maka kadar gula bisa terjaga. Tentunya harus diimbangi dengan pola makan yang baik," ungkapnya.

Dok Mo berharap, seiring dengan banyak manfaatnya dari tanaman kelor. Gerakan satu keluarga satu pohon kelor dapat terus digelorakan, guna memastikan asupan gizi keluarga terjamin.

Stigma daun kelor seperti sebagai makanan orang kurang mampu kata dia, harus dihilangkan. Sebab daun kelor memiliki nutrisi sangat lengkap bagi kebutuhan tubuh.

Utamanya dalam memastikan Indonesia zero new stunting di 2045, dimana generasi emas yang membawa bangsa sebagai negara maju.

"Saya concern karena angka stunting di Indonesia cukup tinggi. Di 2023 masih di atas 21 persen. Sehingga dapat memengaruhi cita-cita Indonesia. Indonesia emas akan lebih terjal jalannya, kalau kita tidak mengatasi stunting," kata Dok Mo.

Apalagi menurut Dok Mo, daun kelor dapat menjadi sumber ketahanan ekonomi jika produksinya dimassifkan. Dimana tidak sedikit kata dia, industri herbal yang membutuhkan pasokan daun kelor untuk memenuhi kebutuhan produksi obat mereka.

"Enggak punya halaman, bisa komunal. Kalau lahannya luas, bisa UMKM. Satu desa bisa menghasilkan banyak daun kelor, bisa ke pengusaha herbal. Bisa ketahanan ekonomi juga," ucapnya.

Sebab itu dia kembali menegaskan, sangat berharap pemerintah dapat memerhatikan soal manfaat daun kelor ini. Supaya ketahanan pangan dan keterpenuhan nutrisi masyarakat terjaga.

"Kalau ditanam, bisa diambil kapanpun, dimanfaatkan kapanpun," terangnya. *****