Tak Dapat Solar Subsidi, Nelayan Subang Mogok Melaut

Aksi nelayan di depan halaman SPBN Blanakan
Sumber :
  • Tim VIVA Jabar

VIVAJabar – Puluhan Nelayan Pantura Blanakan Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Jawa barat, membakar ban dan mogok melaut di halaman Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan KUD Mina Mandiri Fajar Sidik Blanakan pada Kamis, 24 Oktober 2024 pukul 8.30 WIB.

Optimis Menang di Pilkada, ARD: Seperti Pil KB, Gerakan Senyap Tau-tau Jadi

Dipicu sulitnya mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, mengamuknya puluhan nelayan tersebut terjadi usai adanya pengurangan Kuota BBM Solar bersubsidi oleh Pertamina ke SPBN Blanakan.

Nelayan yang kesulitan mendapatkan solar bersubsidi itu akhirnya melakukan aksi mogok melaut.

Anggaran Terbatas, Minimnya Rambu-rambu Jadi Salah Satu Penyebab Kecelakaan di Subang

Aksi nelayan di depan halaman SPBN Blanakan

Photo :
  • Tim VIVA Jabar

Dalam aksi tersebut, puluhan nelayan yang meluapkan kekesalannya dengan cara membanting-bantingkan jerigen dan membanting drum BBM serta membakar ban bekas yang dibawanya semula untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di tempat tersebut.

Optimalkan Potensi Kelautan, Nelayan Subang Gelar Pelepasan Dongdang

Menurut para nelayan, mereka sudah hampir dua pekan terakhir ini kesulitan untuk mendapatkan solar subsidi.Bahkan tak sedikit para nelayan yang harus mengantri untuk mendapatkan BBM solar bersubsidi agar mendapatkan solar yang diperlukannya untuk mencari nafkah ke laut, namun karena adanya pengurangan kuota pasokan solar nelayan banyak yang tak mendapatkan BBM Solar dan harus gigit jari .

“Pengennya kembali seperti dahulu tidak adanya pengurangan kuota pasokan Solar ke SPBN Blanakan sehingga nelayan tak kesulitan mendapatkan solar bersubsidi ,” ujar salah satu nelayan Warsim. 

Aksi nelayan di depan halaman SPBN Blanakan

Photo :
  • Tim VIVA Jabar

Menurutnya dengan kondisi adanya pengurangan kuota ini dinilai sangat memberatkan para nelayan.banyak nelayan kesulitan mendapatkan solar bersubsidi sehingga dampaknya banyak nelayan tak melaut

”Jangan di kurangi pasokan BBM Solar bersubsidi untuk para nelayan, karena ini berdampak pada kehidupan masyarakat nelayan,” serunya.

Hal yang sama dikatakan nelayan lainnya Jaya, dimana saat ini nelayan Blanakan sangat kesulitan mendapatkan solar bersubsidi.Sebelum ada pengurangan, banyak nelayan yang sudah sulit untuk melaut.

"Kalau pemerintah tidak menstabilkan kuota solar bersubsidi maka nelayan Blanakan akan melakukan aksi demo lebih besar," ujar Jaya.

Sementara itu Ketua KUD Mina Mandiri Fajar Sidik Blanakan Dasam mengatakan, saat ini nelayan kesulitan mendapatkan BBM jenis Solar Bersubsidi usai adanya pengurangan Kuota.

Dimana sebelumnya kuota BBM Solar bersubsidi setiap bulannya di alokasikan 360 Kiloliter, namun kini hanya 174 Kiloliter.

"Ini akan berdampak pada sendi kehidupan sosial para nelayan, " kata Dasam.

ia menyebut, seharusnya penurunan kuota BBM solar untuk nelayan di kaji terlebih dahulu karena akan sangat berdampak pada kehidupan nelayan.

"Bayangkan jika mogok melaut ini terjadi dengan waktu yang lama, sedangkan KUD Mina Fajar Sidik memiliki 10 ribu nelayan dengan jumlah kapal mencapai 350 unit," keluhnya.