Anas Urbaningrum akan Jadi Ketum Partai Kebangkitan Nusantara

Anas Urbaningrum
Sumber :
  • tvonenews.com

VIVA Jabar – Pasca bebas dari tahanan, sosok Anas Urbaningrum (AU) tak henti-hentinya menjadi sorotan. Mulai dari ucapan hingga langkah politiknya ke depan mulai santer dibicarakan.

Keturunan Bali, Daniel Klien Berkarier di Bundesliga Ingin Perkuat Timnas Indonesia

Ditambah Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika (GPS) membuat pernyataan yang mengejutkan perihal jabatan Ketua Partai yang dipimpinnya.

Gede Pasek berencana menyerahkan jabatan Ketua Umum PKN kepada Anas Urbaningrum dalam waktu dekat. Hal tersebut, ia ungkapkan di depan awak media di Jakarta pada Jum'at, 12 Mei 2023.

Profil Daniel Klien, Kiper FC Augsburg yang Ngebet Ingin Jadi Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

"Dengan ketulusan hati, dengan keikhlasan jiwa Saya telah bersiap menyerahkan jabatan ketua umum PKN kepada Mas Anas," kata GPS yang juga mantan ketua Komisi 3 DPR RI itu pada Jum'at, 12 Mei 2023.

"Etape pertama lolos Kumham, etape kedua lolos KPU dan kini etape ketiga setengah jalan masih saya, nanti setelah Mas Anas bebas murni menjalani CMB (Cuti Menjelang Bebas) akan saya serahkan jabatan ketua umum saya kepada Beliau. Sekarang saya masih tuntaskan secara maksimal, " imbuh GPS yang juga pernah menjadi anggota DPD RI tersebut.

Jelang Laga Kontra Jepang, Maarten Paes Malah Liburan ke Bali

GPS yakin, di target etape ketiga akselerasi PKN akan lebih cepat apabila politisi berdarah dingin seperti Anas Urbaningrum.

Lebih lanjut, GPS memperkirakan di bulan Juli akan proses tersebut bisa mulai berjalan.

Mantan Ketua Badan Kehormatan DPD RI itupun menjelaskan bahwa dirinya berserta AU dan orang-orang yang satu frekuensi akan membangun kultur Politik yang Sejuk. Sebuah budaya Politik yang tidak saling memangsa di internal. Sebab menurutnya, Politik adalah kontestasi ide tentang gagasan Kebangsaan, bukan hanya berorientasi pada kekuasaan.

"Kami akan membuat konsep dwi tunggal sebagai bentuk value politik yang mengedepankan persahabatan, perjuangan bersama dan jauh dari nuansa rebutan rebutan kekuasaan di internal. Saya ingin membangun kultur politik bahwa dalam politik bukan haus jabatan yang harus ditampilkan, tetapi bagaimana mengatur formasi agar ide dan gagasan bisa berjalan dengan maksimal. Sebab politik itu kontestasi ide gagasan kebangsaan," jelasnya.

Selain itu, dirinya sudah bertemu berdua dengan Anas dan sudah meminta langsung kesediaan memimpin PKN. 

"Saya sudah bertemu, dan nanti dalam  waktu dekat usai urusan pencalegan, Saya juga akan ajak semua Kapimda bertemu langsung secara khusus dan pertengahan Juli nanti segera dilakukan peralihan," katanya.

Saat ditanya setelah jadi Ketum akan menempati posisi apa di partai, GPS mengatakan posisi tidak penting baginya.

"Yang pasti posisinya mengawal agar Mas AU bisa maksimal memimpin PKN ke depannya," kata politisi yang juga advokat ini.

GPS menambahkan, baginya PKN seperti Istana Kepresidenan di ibu Kota IKN. Dimana artsiteknya adalah orang baik, namun yang memimpin adalah orang Jawa.

"Arsiteknya orang Bali yaitu Seniman Nyoman Nuartha, tetapi yang memimpin dan mengelola adalah Presiden Jokowi. Ya PKN arsiteknya saya, yang kemudian memimpin mengelola Mas Anas. PKN dan IKN kan beda tipis karena sama-sama Nusantara, " kata GPS sambil tersenyum. 

Sebagai informasi, PKN merupakan salah satu parpol termuda yang lolos dan ikut di Pemilu 2024 mendatang. Saat penetapan dan pengambilan nomer urut, PKN mendapatkan nomor urut sembilan. Nomor yang dulu lekat dengan partai asal dari GPS dan AU yaitu Demokrat.