Dedi Mulyadi Diminta Sudahi Politik Gimmick dan Kembali ke Esensi Kepemimpinan
VIVA Jabar – Direktur Gagas Nusantara, Romadhon Jasn, melontarkan kritik tajam terhadap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dinilai menjalankan kepemimpinan berbasis gimmick dan viralitas ketimbang tata kelola pemerintahan yang substantif. Menurut Romadhon, sejak dilantik, Dedi justru tampil sebagai 'aktor politik layar sentuh' alih-alih sebagai pemimpin yang membangun struktur.
“Yang dipertontonkan Dedi selama ini bukan kebijakan, tapi pertunjukan. Ia seperti menulis puisi di atas pasir basah. Indah sebentar, tapi tak meninggalkan jejak yang dalam,” ujar Romadhon dalam keterangannya, Jumat (2/5/2025).
Romadhon menyoroti kebijakan kontroversial Dedi yang ingin memasukkan siswa bermasalah ke barak militer. Menurutnya, ini adalah bentuk kegagalan memahami dunia anak dan pendidikan.
“Barak bukan tempat pendidikan karakter. Itu bentuk kekerasan simbolik yang menginjak hak anak dan nalar konstitusi,” katanya.
Lebih jauh, Romadhon menyebut Dedi memonopoli narasi publik, seolah hanya ia yang paling tahu kebutuhan rakyat. Hal ini terlihat dari minimnya koordinasi dengan DPRD Jawa Barat, kepala daerah kabupaten/kota, dan stakeholder pendidikan.
Romadhon Jasn
- Dokumentasi Pribadi
“Gaya main sendiri Dedi ini bukan cuma arogan, tapi berbahaya secara institusional,” tambahnya.