Demi Biaya Hidup, Pria Pengangguran Ini Gugat Orang Tua Rp18,6 Miliar

Ilustrasi pengadilan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Jabar – Seorang pria yang berusia 41 tahun dan tidak bekerja melayangkan gugatan terhadap orang tuanya agar dinafkahi seumur hidupnya. Pria bernama Faiz Siddiqui itu mengklaim dia sepenuhnya bergantung terhadap ibu dan ayahnya yang kaya raya. 

Update PNBP 2024: Biaya Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia dan WNA Lainnya

Padahal, pria tersebut mendapat pendidikan sebagai pengacara dan memiliki gelar terpandang dari Oxford University. Mirisnya, universitas ternama dunia itu pun sempat dia tuntut sebesar 1 juta poundsterling atau setara Rp18,6 miliar. 

Melansir dari The Sun, selama 20 tahun orang tua Faiz membiarkan dirinya hidup tanpa sewa milik orang tuanya. Apartemen seharga 1 poundsterling itu berada di dekat Hyde Park London. Bukan hanya itu, tagihan pengeluaran lainnya juga dibayarkan orang tuanya. 

Biaya Naturalisasi Warga Negara Asing 2024: Aturan PNBP untuk Pemain Timnas Indonesia

Namun, setelah pertengkaran keluarga, orang tuanya memutuskan untuk memangkas finansial yang mereka berikan. Dia bahkan memperjuangkan kasusnya. Jika kasus unik tersebut dikabulkan, maka hak-hak setiap orang tua di Inggris akan dipengaruhi. 

Dalam kasus tersebut, Faiz menuntut hak nafkah sebagai anak dewasa yang rentan karena masalah keuangan. Ibunya, Rakshanda (69) dan ayahnya Javed (71) saat itu memberinya lebih dari 400 poundsterling (Rp8 juta) per minggu. 

Segini Biaya dan Proses Naturalisasi Warga Negara Asing Berdasarkan PNBP 2024

"Orang tua yang telah lama menderita ini memiliki pandangan mereka sendiri tentang apa yang cocok untuk menghadapi putranya yang banyak menuntut, dan keras kepala ini,” kata pengacara mereka, Justin Warshaw QC.

Faiz Siddiqui sempat bekerja di firma hukum ternama tapi akhirnya mengundurkan diri dan menganggur sejak 2011. Kasus terhadap orang tuanya atas tuntutan yang sama sudah ditolak tahun lalu oleh hakim Pengadilan Tinggi Inggris.

Pengacara dari pihak orang tua Faiz mengatakan bahwa keluarga tersebut sudah lama berseteru karena sifat dari sang anak. Dia menyebutkan bahwa pihaknya kesulitan menghadapi Faiz yang banyak menuntut.

Pada tahun 2018 lalu, Faiz juga sempat mengambil tindakan hukum terhadap Oxford University dan meminta 1 juta poundsterling. Dia mengklaim pengajaran yang tidak memadai membuatnya dia meraih nilai rendah dan sulit masuk perguruan tinggi hukum terkemuka di AS. Namun, tuntutan tersebut sudah ditolak.