Pengakuan Anak Freddy Budiman, Terjadi Hujan Badai saat Ayahnya Dieksekusi Mati
- Instagram/fernandfikri
VIVA Jabar – Nama Freddy Budiman kembali trending pasca Ferdy Sambo dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim.
Diketahui Freddy Budiman merupakan salah satu narapidana yang mendapatkan vonis mati dan telah dieksekusi pada 29 Juli 2016 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan.
Freddy Budiman dipidana karena tertangkap tangan memiliki 1,4 juta pil ekstasi yang diselundupkan dari China pada Mei 2012. Baru-baru ini putra Freddy Budiman, Fikri Budiman, buka suara mengenai detik-detik menjelang eksekusi mati sang ayah.
Dalam sebuah konten YouTube berjudul Ada Sosok 'Godfather' Narkoba di Balik Freddy Budiman dalam channel Kompas TV, Fikri Budiman mengenang sang ayah.
Menurut Fikri ketika eksekusi sang ayah akan segera dilakukan Cilacap dilanda hujan lebat. Padahal agenda eksekusi tersebut dilakukan pada bulan Juli, yang seharusnya telah memasuki musim kemarau.
"Tiba-tiba ujan aja, sebelumnya nggak pernah ujan, Nusakambangan tuh nggak pernah ujan, tiba-tiba ujan. Nah, ini kan ruangan ini ada tenda buat ruang tunggu, tuh. Tendanya tuh terbang, separah itu," ungkap Fikri Budiman.
Menurut Fikri hal tersebut menjadi sebuah pertanda bahwa Freddy Budiman sudah meninggal dunia.
"Kayanya sih aku nganggep-nya itu tuh pertanda Papa tuh udah nggak ada. Karena setelah badai berlangsung baru keluarga dikabarin 'Papah udah nggak ada, ya' gitu," ucap Fikri Budiman.
Namun Fikri Budiman mengaku bahwa ia tidak merasakan bau wangi atau hal lain yang selama ini diisukan oleh masyarakat mengenai jenazah Freddy Budiman. Selain hujan badai, kala itu sebagian besar Cilacap, termasuk Nusakambangan, mengalami mati lampu.