Geger, Ponpes Al Zaytun Punya Paham Pelaku Zina Bebas Dosa Asal Tebus Dengan Uang

Ilustrasi seks
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Jabar - Dunia lembaga pendidikan berbasis agama, tengah dihebohkan dengan keberadaan Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu Jawa Barat. Pasalnya, akhir-akhir ini masyarakat menyoroti beberapa aktivitas yang ditengarai tidak sesuai dengan ajaran islam pada umumnya.

Mengenal Gus Eko, Anak Pedagang Jengkol yang Nyabup dari Perseorangan

Mulai dari praktek ibadah salat kaum wanita yang berada di barisan depan dan sekarang muncul dugaan ajaran baru di ponpes tersebut. Ponpes Al Zaytun ditengarai memiliki pendapat bahwa dosa pelaku zina bisa ditebus dengan membayar sejumlah uang.

Melansir viva.co.id, sebuah prodcast di kanal Herri Pras, salah seorang mantan tokoh Negara Islam Indonesia (NII), Ken Setiawan membongkar bagaimana praktik penyimpangan yang dilakukan orang-orang di Pondok Pesantren Al Zaytun.

Gugatan Proses Seleksi Sekda Jabar Masuk Pokok Perkara di PTUN Bandung

Secara gamblang, ia menuturkan bahwa di Ponpes Al Zaytun Indramayu tidak memperbolehkan santrinya untuk berpacaran dan berzina. Namun, aturan tersebut tidak berlaku bagi mereka yang memiliki uang.

“Gak boleh pacaran, gak boleh berzina, kalau gak punya duit. Kalau punya duit, bisa dilakukan,” kata Ken Setiawan

Minim Apresiasi, Guru Ngaji di Subang Terima Honor Rp100 Ribu Per Bulan

"Nanti ada majelis hukumnya bertahkim, kena pasal sekian, dengan bayar uang dua juta dosanya hilang,” imbuh Ken. 

Selain itu, Ken juga mengungkap bahwa kasus pencabulan di Ponpes Al Zaytun semuanya fakta. Namun, Pendiri Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang mampu menghilangkan dan merombak seluruh Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Kasus pencabulan semuanya fakta. Namun karena saktinya Panji Gumilang semua TKP dan barang bukti dirombak,” beber Ken.

Dengan adanya kasus seperti ini, Ken berharap Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), harus bersinergi untuk melakukan investigasi lebih lanjut mengenai pemahaman dan ajaran yang diajarkan di Ponpes Al Zaytun Indramayu. 

“Ya, harapan kita semua agar Kemenag dan MUI bisa mengambil langkah tegas agar tak ada lagi penyimpangan yang berkedok agama,” pungkas Ken. 

Kabar ini pun jadi sorotan publik hingga viral di media sosial. Banyak dari netizen di twitter yang penasaran, kenapa pondok tersebut masih berdiri padahal mengajarkan ilmu menyimpang.

Heran kadang memang, kok yang menyimpang ada aja pengikutnya? setelah dipikir pikir lagi pengikutnya rata-rata mengikuti ajaran yang bisa dibilang itu "kebaikan/keistimewaan/kenikmatan" ajaran menyimpang itu padahal aslinya itu kesesatan,” celoteh netizen 

Ini juga apa-apaan dah, makhluk yang diberi akal pikiran biar bisa mikir mana yang salah mana yang bener malah begini nih.. HADUH DUH DUH PAK PAK,” cuitan lainnya.

"Yg kaya gini kok masih bisa berdiri pondoknya,” sahut yang lain