Viral, Anggota DPR RI Ini Dibanjiri Pujian Saat Tegur Bos Perusahaan Asing Tak Bisa Bahasa Indonesia

Sekjen DPP PAN, Eddy Soeparno
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Jabar - Gedung Senayan tetiba riuh dan ramai saat rapat Komisi VII DPRI RI bersama para bos perusahaan smelter. Wakil Ketua Komisi VII, Eddy Soeparno menyentil mereka agar menggunakan bahasa resmi persidangan, Bahasa Indonesia.

Apple Tingkatkan Investasi di Indonesia, Pertanda iPhone 16 Segera Masuk Pasar?

Aksi Eddy menuai pujian dari para netizen. Peristiwa tersebut terekam dalam unggahan video di akun Instagram @unikinfo_id pada Jumat, 9 Juni 2023, lalu.

Diketahui momen ini terjadi saat Komisi VII DPR RI mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan para bos perusahaan smelter. 

PT Superior Porcelain Sukses Luncurkan Granit Berkualitas Harga Kompetitif Hadapi Importir

Pada saat pertama kali rapat dimulai, Eddy meminta para pengusaha memperkenalkan diri, hingga tibalah giliran bos PT Obsidian Stainless Steel (OSS) memperkenalkan diri. 

Saat memulai bicara, salah satu bos OSS lebih dulu meminta maaf karena tidak bisa berbahasa Indonesia. Dia juga meminta izin untuk berbicara menggunakan Bahasa Inggris. Lantas, Eddy menegur agar menggunakan bahasa resmi persidangan, bahasa Indonesia.

Kontroversi Naturalisasi Timnas Indonesia: Warga Belanda Sebut Program Tak Masuk Akal

"Ini adalah sidang parlemen resmi dan semua sidang parlemen dilakukan dalam bahasa Indonesia. Ini adalah aturan," kata Eddy menggunakan bahasa Inggris dilansir dari viva.co.id

Eddy pun, bertanya kepada bos Obsidian Stainless Steel itu apakah dia memiliki seorang penerjemah. Pengusaha itu mengatakan bahwa dia memiliki translator di lantai dua. 

Sontak saja, aksi teguran Eddy itu dipuji warganet. Tak sedikit yang mengatakan bahwa teguran Eddy ke para pimpinan perusahaan smelter nikel adalah baik, sebagai bentuk identitas nasional.

"Setuju banget sih dengan sikap Pak Eddy yg 1 ini! Kita kalo di Indonesia, harus menggunakan bahasa Indonesia, tanpa terkecuali WNA. Harus mengajari mereka mengenal bahasa indonesia apalagi mereka berbisnis dan menetap di Indonesia,” komentar salah seorang warganet.

Nicee, cukup senang liat anggota dewan ini, kalo bisa untuk WNA yang mau kerja, buka bisnis, study, penelitian mereka harus bisa bahasa Indonesia dong, kita aja klo ke luar negeri aja harus bisa bahasa negara mereka entah dari China, Inggris, Rusia, Amerika, Arab,” ungkap warganet

Yesss please respect our parliament Institution... Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung,” balas yang lain 

Harusnya gini.. Jangan karyawan kita doang yg harus bisa bahasa asing. Makasih pak DPR,” timpal warganet

Diketahui, dalam dalam rapat dengar pendapat itu terdapat dua pengusaha yang tidak hadir. Eddy mengatakan, hal ini menjadi catatan DPR. Dia juga akan memanggil salah satu pengusaha yang tidak hadir itu ke DPR.