Jamaah Haji Diimbau Untuk Mewaspadai Heatstroke Saat Armuzna, Ini Gejalanya

Jamaah Haji menanti waktu wukuf di tenda Arafah
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Menjelang puncak peribadatan haji tahun ini, jamaah diimbau untuk mewaspadai terjadinya heatstroke saat Armuzna. Kenapa demikian? Karena cuaca pada saat itu diperkirakan bisa mencapai 44 derajat celsius di siang hari. 

1.180 Calhaj Asal Subang Segera Berangkat, Kemenag Distribusikan Koper Jamaah

Sebagaimana diketahui, puncak ibadah haji ditandai dengan prosesi Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armuzna yang akan dilaksanakan pada 27 Juni hingga 1 Juli 2023. 

Sementara, Heatstroke adalah kondisi tubuh tidak dapat mengontrol suhu tubuhnya. Kondisi ini terjadi karena paparan panas dengan suhu tinggi secara langsung sehingga menyebabkan kenaikan suhu inti tubuh hingga lebih dari 40 derajat celsius. Kondisi ini jika tidak segera ditangani, dapat mengakibatkan kerusakan organ seperti otak, jantung, dan ginjal. 

781 Calon Jemaah Haji Asal Purwakarta 2024 Jalani Bimbingan Manasik Haji

Melansir dari viva.co.id, Kepala KKHI Madinah dr. Tri Atmaja sebagai pelaksana pos kesehatan (Poskes) utama di Mina menyampaikan bahwa kondisi heatstroke perlu diwaspadai jamaah haji terutama Lansia saat berada di Armuzna. 

Dia menerangkan, terdapat dua titik di Armuzna yang rawan terjadinya kasus heatstroke yakni Arafah dan Mina.  

BPKH Limited Gandeng Pos Indonesia Garap Ekosistem Haji dan Umrah

“Jamaah haji perlu mewaspadai heatstroke terutama saat wukuf di Arafah dan di Mina  untuk lontar jamrah selama tiga hari,” tutur dr. Atma. 

Oleh karenanya, penting bagi jamaah haji untuk mengenali beberapa gejala heatstroke seperti berikut: 

Halaman Selanjutnya
img_title