Ken Setiawan Ungkap Kesesatan di Al Zaytun, Sebut Panji Gumilang Berlakukan Syahadat 'Ngawur'

Ken Setiawan dan Panji Gumilang
Sumber :
  • Kolase tvOne

VIVA JabarPanji Gumilang yang merupakan dedengkot Pondok Pesantren Al Zaytun sampai saat ini masih terus menuai kontroversi hingga membuat publik heboh. Bermula dari viralnya pelaksanaan sholat Ied yang nyeleneh, satu persatu keganjilan Panji Gumilang pun terkuak.

Dua Ustaz Pesantren di Agam Cabuli 40 Santri dari 2022

Salah satu orang yang sangat berani menyuarakan sisi gelap Panji Gumilang adalah Ken Setiawan. Ia adalah seorang mantan loyalis Panji Gumilang yang kini mengedukasi masyarakat agar tak masuk ke dalam pemahamanan sesat, yaitu Negara Islam Indonesia (NII).

Melansir dari kanal YouTube ReligiOne, Ken Setiawan mengungkap kesesatan yang ada di Pondok Pesantren Al Zaytun saat dirinya masih menjadi salah satu pembicara di acara Catatan Demokrasi. Dia mengungkap soal perubahan rukun Islam yang dilakukan Panji Gumilang.

Menelisik Ponpes Mama Pasirnaan, Pondok yang Berdiri Sejak Tahun 1800

"Ajaran sesatnya, dia telah mengubah rukun Islam. Rukun Islamnya sama, tapi syahadatnya ini yang diajarkan di gerakan teritorial," ungkap Ken Setiawan seperti dilansir dari kanal YouTube ReligiOne pada Senin, 26 Juni 2023. 

Padahal, Rukun Islam terutama Syahadat merupakan salah satu hal yang sangat mendasar dan posisinya sangat penting untuk umat Islam. Kalimat Syahadat ‘ngawur’ ini menurut Ken Setiawan dijelaskan dalam sebuah buku yang ada di Al Zaytun.

Panji Gumilang Divonis Satu Tahun Penjara Terkait Kasus Penistaan Agama

"Ini buku dibuat oleh, dulunya masih bupati, sekarang gubernur NII," jelas Ken Setiawan.

Apabila dalam syahadat Islam yang sesungguhnya mengandung pengakuan bahwa Tiada Tuhan Selain Allah, maka dalam syahadat versi Al Zaytun ini memiliki sedikit perbedaan yaitu tidak ada negara selain negara Islam.

"Jadi ajarannya di dalam bahwa syahadat itu bukan tiada Tuhan selain Allah, tapi tiada negara kecuali negara Islam. Barang siapa bernegara selain negara Islam maka dia kafir, mereka menganggap Indonesia hukumnya masih jahiliyah, Pancasila, KUHP, peninggalan penjajahan Belanda, ini harus diganti dengan negara Islam," lanjutnya.

Selain itu, poin kedua yang dianggap sesat menurut Ken Setiawan dalam syahadat yang dibuat oleh Al Zaytun adalah memandang bahwa Panji Gumilang adalah nabi. "Jadi dulu kami meyakini Panji Gumilang adalah nabi baru setelah Nabi Muhammad," sambungnya.