Pengorbanan Gadis 33 Tahun Penggembala Kambing Ini Bikin Warga Nangis
- Istimewa
VIVAJabar – Safari Budaya yang digelar Politisi Gerindra Kang Dedi Mulyadi (KDM) ke sejumlah daerah terus berlanjut. Kemarin, acara yang selalu jadi magnet bagi warga itu digelar di Desa Liunggunung, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
Acara bertajuk Menjemput Kemenangan 08 Presiden ke-9 yang berlangsung sejak Sabtu 8 Juli 2023 malam itu kembali disesaki oleh puluhan ribu warga. Mereka merindukan sosok KDM yang tak lain mantan Bupati Purwakarta dua periode itu.
KDM yang telah menggelar safari budaya ke berbagai daerah itu kembali menemukan sosok inspiratif di tengah lautan warga yang hadir. Sosok itu adalah seorang ibu bernama Mak Iroh dan anak perempuannya Lilim.
Di usianya yang menginjak 70 tahun, Mak Iroh masih aktif bekerja. Sehari-hari ia masih menjadi buruh tani di sawah milik tetangganya di Desa Liunggunung.
“Sehari upahnya Rp 50 ribu. Uangnya untuk dipakai sehari-hari,” kata Mak Iroh saat maju ke atas panggung.
Mak Iroh yang memiliki 11 anak itu kini hanya tinggal berdua dengan si bungsu, Lilim. Meski sudah berusia 33 tahun Lilim hingga kini memilih tidak menikah untuk merawat orang tuanya.
Mendengar itu KDM memanggil Lilim untuk naik mendampingi ibunya di atas panggung. Rupanya Lilim yang berpenampilan nyentrik itu sehari-hari dikenal sebagai sosok pekerja keras.
Lilim mengaku hanya sekolah hingga kelas 4 SD karena saat itu tidak naik kelas. Lepas dari dunia pendidikan Lilim kecil sudah mulai hidup mandiri dengan bekerja.
“Pertama dulu pernah jadi kuli bikin genting di Citeko, kemudian jadi kuli angkut kayu, pernah juga jadi tukang cari pasir di sungai,” ucap Lilim.
Saat ini Lilim sudah meninggalkan pekerjaan kasar dan memilih untuk menjadi penggembala kambing. Ia menggembala sejumlah kambing dengan sistem yang disebut ‘maro’ atau dalam Bahasa Indonesia berarti separuh.
“Sekarang ada lima kambing, itu punya tetangga. Nanti kalau sudah beranak, Lilim dapat bagiannya,” katanya.
KDM pun memuji Lilim sebagai orang yang hebat dan rajin. Selain itu Lilim di tengah keterbatasannya hidup berbakti dan memilih tidak menikah karena ingin merawat ibunya.
“Takdir Allah SWT diajak ke sini, ternyata Allah menakdirkan untuk bertemu dengan Lilim. Dan malam ini Lilim akan punya kambing sendiri,” ujar KDM sambil memberikan sejumlah uang pada Lilim. Sontak hal itu menjadikan malam penuh tawa menjadi haru dan membuat penonton menangis.
Total uang yang terkumpul pada malam itu mencapai Rp9 juta. KDM menitipkan uang tersebut kepada Kades Liunggunung agar bisa dibelikan langsung kambing dan sisanya untuk kebutuhan hidup Lilim juga Mak Iroh.
“Tadi saya bercerita, memimpin pakai rasa, memimpin pakai cinta, pakai rasa ternyata dipertemukan dengan orang yang memiliki rasa. Malam ini jadi malam kebahagiaan. Politik bukan sekadar kekuasaan tapi politik itu cinta dan rasa. Jangan ada sekat antara pemimpin dan rakyatnya,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.