Gus Dur Sebut Al Zaytun dan Panji Gumilang Musuh Bersama: Penghancur Masa Depan Anak Bangsa

Gus Dur dan Panji Gumilang
Sumber :
  • screenshot berita viva news

VIVA Jabar – KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Presiden RI ke-4 rupanya pernah menyampaikan pendapatnya tentang Ponpes Al Zaytun di Indramayu yang dipimpin oleh Panji Gumilang.

Dua Ustaz Pesantren di Agam Cabuli 40 Santri dari 2022

Ungkapan itu diketahui saat dirinya melakukan wawancara bersama NII Crisis Center (NCC) pada Mei 2011 lalu. Transkripan wawancara Gus Dur itu baru-baru ini kembali tersebar di pesan berantai WhatsApp.

Dalam wawancara itu, Presiden RI ke-4 itu menyebut Al Zaytun sebagai musuk kemanusiaan yang dapat merusak tatanan masyarakat.

Menelisik Ponpes Mama Pasirnaan, Pondok yang Berdiri Sejak Tahun 1800

"Al Zaytun itu bukan sekadar isu sesat. Zaytun itu musuh kemanusiaan, musuh bersama kita semua. Ia bagai mesin penghancur masa depan anak bangsa, Zaytun itu alat iblis untuk merusak tatanan masyarakat," ucap Gus Dur dalam transkrip wawancara yang beredar, dikutip dari tvOnenews.com pada Senin (24/7/2023).

Gus Dur juga menyebut bahwa Al Zaytun adalah obsesi yang dimiliki oleh Presiden RI ke-2 Soeharto.

Panji Gumilang Divonis Satu Tahun Penjara Terkait Kasus Penistaan Agama

"Itu punya Pak Harto. Beliau dulu punya obsesi At Tien dan Al Zaytun. Pak Harto tahu semua yang dikerjakan si Panji Gumilang," lanjutnya.

Ia  juga mengungkap keterlibatan Abu Toto dalam Ponpes Al Zaytun dan menyebut hal itu tak ada manfaatnya.

"Abu Toto itu anak emasnya Ali Moertopo. Itu proyek mercusuar yang enggak ada manfaatnya untuk bangsa," ucapnya.

Fakta lainnya pun terungkap dalam transkrip Gus Dur yang beredar itu. Ia menyebut sebelum reformasi Kopassus ditugaskan menjaga ponpes yang dipimpin oleh Panji Gumilang itu.

"Ia (PakHarto) yang memerintahkan Sa'adilah Mursyid mengirim sapi tapos ke Al Zaytun di tahun 1999. Sebelum reformasi yang jaga Al Zaytun itu kan Kopassus," ungkapnya.Saat wawancara yang diketahui di 10 tahun berjalannya Al Zaytun itu, Gus Dur mengatakan tak jelas dengan hasil didikam ponpes tersebut. Bahkan saat itu, ia menyebut tahun tersebut akan menjadi tahun terakhir bagi Al Zaytun.

"Masyarakat di sana resah dan menganggap Al Zaytun enggak membawa manfaat apa-apa. Tanah mereka dirampas dan dibayar seenaknya. Al Zaytun itu hanya membangun propaganda kebaikan dan kesuksesannya sendiri. Yang begini enggak akan lama. Saya pikir tahun ini akan jadi tahun terakhir buat Al Zaytun," tegasnya.