Mengejutkan! Polri Rilis Kasus TPPO, Ternyata Tersangka Pelaku Paling Banyak Ada di Jawa Barat

Ilustrasi-Pelaku Kasus TPPO
Sumber :
  • screenshot berita viva news

VIVA Jabar - Kepala Unit Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Polri AKBP Aris Wibowo mengatakan bahwa kepolisian Indonesia bekerja sama dengan Interpol dalam menghadapi kasus TPPO.

Subang Juara Udang, Produksi Pertahun Capai 11 Ribu Ton

“Ada NCB (National Central Bureau/Biro Pusat Nasional) Interpol yang bisa berkomunikasi untuk membantu dalam upaya penegakan hukum atau penangkapan tersangka,” kata Aris Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 28 Juli 2023.

Aris mengatakan hal tersebut dalam acara arahan pers TPPO yang diadakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dalam rangka memperingati Hari Anti Perdagangan Manusia Sedunia (World Day against Trafficking in Persons) yang jatuh pada 30 Juli.

Dedi Mulyadi Terima Silaturahmi Pasangan Walikota Banjar Terpilih, Bahas soal Kemajuan Daerah Perbatasan

Aris mengatakan, ada 722 Laporan Polisi (LP) yang masuk ke Unit TPPO dalam periode 5 Juni-27 Juli 2023, dan ada 865 tersangka dengan jumlah paling banyak berasal dari Jawa Barat dengan jumlah 107 tersangka.

“Dengan bantuan kepolisian Malaysia, kita berhasil menangkap enam orang DPO (Daftar Pencarian Orang) yang lari ke Malaysia,” kata Aris.

Rakernas BRI Life 2024: Sinergi dan Inovasi Tingkatkan Perlindungan Nasabah

Aris melanjutkan, LP yang masuk ke Unit TPPO terbanyak dari wilayah Jawa Barat sebanyak 35 LP. Jumlah korban TPPO sebanyak 2.195 orang, dengan korban terbanyak dari Kalimantan Utara sejumlah 233 korban. Dia juga mengatakan, salah satu jenis pekerjaan yang dilakukan oleh korban TPPO adalah online scam (penipuan daring), yaitu pekerjaan yang menawarkan investasi palsu kepada orang lain.

“Targetnya bermacam-macam. Di dalam satu perusahaan ini sudah dibagi-bagi. Para korban akan melakukan penipuan kepada negara misalnya China, itu ada satu jaringan. Australia, ada satu jaringan lagi,” kata Aris.

Halaman Selanjutnya
img_title