Lima Warga Garut Dikeroyok Dituduh Penculik Anak Akibat Hoax

Ilustrasi Pengeroyokan
Sumber :
  • Pinterest

 

Siap Siaga Panglima Kerahkan 169.369 TNI Untuk Amankan Pilkada Kali Ini

VIVA Jabar - Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Dedi Mulyadi langsung menelepon Kapolres Musi Rawas Utara (Muratara) AKBP Ferly Rosa Putra untuk memastikan kondisi lima warga Garut korban hoaks dituduh sebagai penculik anak oleh warga di Desa Sukaraja, Kecamatan Karangjaya.

Dari sambungan telepon AKBP Ferly memastikan kelima warga Garut tersebut dalam kondisi sehat dan akan segera kembali ke kampung halaman masing - masing. “Kebetulan di sini ada anggota TNI yang istrinya orang Garut. Sekarang saudara - saudara kita itu (5 warga Garut) berada di sana,” ujar Ferly, dalam keterangannya, Jumat 10 Februari 2023.

WhatsApp Permudah Pengguna Membongkar Hoaks dengan Fitur Pencarian Gambar

Menurutnya lokasi kejadian cukup jauh dari pusat kota. Warga di sana tak terbiasa kedatangan orang dari tempat lain. Terlebih saat kejadian para korban menggunakan mobil dengan plat nomor Z (Garut dan sekitarnya).

Ferly mengatakan kejadian tersebut menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Muratara dan seluruh Indonesia agar tidak cepat termakan oleh hoaks. “Ini berbahaya sekali kalau terus-terusan seperti ini,” katanya.

WhatsApp Semakin Canggih: Hadirkan Fitur Baru untuk Lacak Asal-Usul Gambar di Aplikasi

Saat ini, kata Ferly, warga setempat telah meminta maaf pada para korban. Warga pun berinisiatif mengumpulkan dana untuk diberikan kepada para korban sebagai ganti rugi. Ia memastikan kondisi di lapangan sudah kondusif. Begitupun kelima korban kondisinya sehat meski saat kejadian beberapa di antaranya menjadi korban pemukulan dan barang jualan berupa jaket kulit khas Garut dijarah warga.

Anggota DPR Dedi Mulyadi

Photo :
  • istimewa

“Saya ucapkan terima kasih. Pak Kapolres dan jajaran sudah menyelamatkan warga Garut,” ucap Kang Dedi di akhir telepon.

Selain itu Kang Dedi juga menelepon Serma Abdul Kadir, anggota TNI yang kini merawat kelima orang Garut tersebut. Menurut Abdul, dari lima korban tiga di antaranya telah dipulangkan. Sementara dua lagi menunggu esok hari sekaligus membawa mobil mereka yang dirusak warga.

“Alhamdulillah aman. Kalau besok tidak ada halangan dua orang yang masih di sini akan pulang sekaligus nanti mobil mereka yang rusak dibawa pakai truk. Besok saya ikut mengawal mengantar mereka ke Garut,” kata Serma Abdul Kadir.

Kang Dedi pun sempat berkomunikasi dengan salah satu korban bernama Luky melalui telepon Serma Abdul Kadir. Luky mengatakan tak menyangka akan menjadi korban hoaks.

Luky mengatakan, ia dan teman-temannya sudah sekitar satu bulan berjualan di Sumatera. Ia bisa bertahan karena jaket kulit khas Garut diminati di sana. Bahkan sebelum kejadian ia baru saja membawa stok baru dari Garut.

Saat kejadian, kata Luky, ia menjual jaket dengan cara menawarkan langsung ke warga. Namun ia tak menyangka ada seorang ibu yang menyebarkan informasi bahwa mereka adalah komplotan penculik.

“Saya awalnya gak curiga, tapi pas mau masuk ke desa dicegat ditanya mau apa. Saya jawab mau jualan jaket, ini barangnya ada masih 300 potong. Kemudian kami disuruh ke kantor desa, dan ternyata warga semakin banyak (kumpul),” katanya.

Anggota DPR Dedi Mulyadi

Photo :
  • istimewa

Di kantor desa itulah Luky malah menjadi tertuduh sebagai komplotan penculik dan diamuk warga. “Mobil hancur. Yang kena pukul saya dan teman dua orang. Kemudian diselamatkan sama polisi dan TNI,” ucapnya. Meski begitu Luky memastikan saat ini kondisinya baik.

Sementara itu Kang Dedi Mulyadi bersyukur kelima korban dalam kondisi sehat dan bahkan akan segera pulang. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam merawat dan mengakomodir kepulangan kelima korban,

“Alhamdulillah sudah dalam keadaan baik dan nanti ketemu dengan saya. Ini pelajaran penting bagi seluruh warga Indonesia jangan mudah termakan hoaks yang mengakibatkan nyawa bisa hilang dari berita yang belum tentu kebenarannya,” terangnya. (jbr)