Hore! Dicurangi lalu Somasi dan Diskusi, Akhirnya Emas Jatuh ke Safira Dwi Meilani
- Viva.co.id
Mula-mula, Indonesia unggul jauh dari lawan dengan skor 43-61. Namun, tetiba pertandingan dihentikan di 18 menit tersisa. Juri menjatuhkan kemenangan pada pesilat Vietnam.
"Safira secara poin unggul jauh dan masih ada sisa waktu 18 detik, dan dia belum ada melakukan pelanggaran apapun. Wasit melihat Safira terkena kuncian. Tapi (ekspresi sakit Safira) sebenarnya sudah (ada) dalam pertandingan. Safira dari babak pertama, lengannya sudah dislock. Tapi dia masih berjuang dan bertahan hingga poinnya unggul," jelas Indro.
"Kalau itu dianggap kuncian, itu tidak benar sama sekali karena harus ada prosesnya, hitungannya, dan (pesilat) terlihat tidak bisa bergerak secara pasti. Tapi Safira tendangannya masih kuat, pukulannya masih bagus, kalau kesakitan iya, tapi dia belum menyerah," tambahnya.
Indro menceritakan, Safira memang memiliki riwayat cedera sebelum bertanding di babak final. Safira masih mampu menunjukkan performa yang sangat baik. Olehnya, ketika juri bekerja tidak adil, maka pihaknya melayangkan aksi protes.
"Ini lagi diproses, semoga diterima dan pertandingan akan berlanjut di 18 detik tersisa," pungkasnya.
Masih diberitakan jabar.viva.co.id, aksi protes terhadap keputusan juri di cabor pencak silat, juga pernah dilayangkan sebelumnya. Yakni di nomor ganda putri artistik asal Indonesia (Ririn Rinasih dan Riska Hermawan).
"Dari pihak kita sudah melakukan protes secara tertulis, dijawab dibanding tingkat 1, jawabannya pertama tidak diterima protesnya namun kita masih melakukan banding. Sekarang masih dalam proses sehingga pemberian medali belum dilakukan ganda putri," ujar Indro beberapa hari yang lalu.