Komentari Insiden Podium Mati Lampu, Hendro Yap Support Pelaksana SEA Games 2023

Atlet Jalan Cepat Hendro Yap
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Jabar - Seremoni penganugerahan medali nomor jalan cepat 20 km putra di SEA Games 2023 menuai perhatian publik. Pasalnya, penerangan untuk podium atlet menggunakan penerangan lampu mobil lantaran mati listril di tempat tersebut.

Kecewa, Beckham Putra Tak Bisa Bela Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

Meski demikian, atlet jalan cepat peraih medali emas, Hendro Yap tidak berkomentar negatif akan kejadian itu. Ia lebih memilih memotivasi tuan rumah agar bisa menyelenggarkan event lebih baik di masa-masa mendatang.

"Saya memaklumi, karena ini kan SEA Games pertama Kamboja ya. Jadi dia belajar, jadi bukannya kita menjatukan mereka. Tapi kita harus support karena mereka masih perlu banyak perbaikan. Karena menurut saya bukan mencari siapa yang salah, tetapi bagaimana solusinya nanti ke depan mereka," kata Hendro Yap, atletik yang pertama kali tampil di SEA Games 2011, di Bandara Soetta kepada awak media sebagaimana dilansir viva.co.id

Park Hang-seo Diminta Kembali Latih Timnas Vietnam, Jawabannya Bikin Kaget

Tantangan terberat sepanjang perlombaan SEA Games, menurut Hendro, yang dijumpai di Kamboja ialah mengenai suhu panas yang terlampau tinggi. 

"Saya start di 39 (derajat celcius) pukul 4.20. Tapi feels likenya itu kayak panas sekitar ditambah kelembaban, itu jadi 46 (derajat celcius). Itu sangat menggigit sekali. Dan itu mungkin tidak dipersiapkan oleh negara-negara lain, jadi kemarin keberuntungan saya juga lah," kata Hendro yang telah meraih lima medali emas di laga SEA Games ini.

DPRD Kota Bandung Bahas Raperda Keolahragaan, Bentuk Perhatian Serius kepada Insan Olahraga

Hendro menjelaskan, suhu panas sempat membuatnya dehidrasi tinggi. Akibatnya, dia merasa sulit bernafas pada km ke-19. Beruntung dia dapat air di water station dan kembali bisa bernafas normal.

"Target saya di bawah 1 jam 30 (menit). Nah ini kan kemarin jalan satu jam 40 (menit) kan. Karena kemarin saya mempertimbangkan bahwa saya mau medali atau saya mau catatan waktu. Kalau saya mau catatan waktu, saya belum tentu finis," kata Pria berusia 32 tahun itu.

Selain sumbangsih medali emas, Hendro pun menyumbangkan ide dan gagasan. Ia ingin olahraga jalan cepat menjadi olahraga yang populer seperti olahraga lainnya di Insonesia.

Ia menawarkan ide kepada para pemangku kepentingan, agar jalan cepat seperti olahraga populer lainnya dan dikenal banyak masyarakat di Indonesia.

"Saya pernah mengusulkan dan memberikan ide begini. Harus ada study tour (studi banding) ke federasi-federasi. Jadi misalkan anak kelas empat SD study tournya ke federasi karate, atau renang jadi pelatnas-pelatnas mana di Jakarta gitu, tempat latihan mereka jadi study tour gitu. Nah untuk apa? Agar mereka mengenal ada judo, ada senam, oh ada atletik, oh atletik tuh ada nomor apa saja," demikian Hendro.