Harus Bayar Denda Ratusan Juta, PSSI Patuhi Sanksi dari FIFA
- Screenshot berita VivaNews
VIVAJabar – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) buka suara terkait sanksi yang dijatuhkan FIFA terhadap Timnas Indonesia. Meski harus membayar denda ratusan juta rupiah, PSSI patuh terhadap sanksi tersebut.
Seperti diinformasikan sebelumnya, Timnas Indonesia dijatuhi sanksi oleh FIFA karena dua hal, yaitu karena melakukan protes pada wasit Ahmed Al-Kaf saat Indonesia melawan Bahrain, serta karena mengakibatkan tertundanya kick-off melawan China di Qingdao.
Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga mengatakan akan patuh terhadap keputusan FIFA terkait sanksi tersebut. Selanjutnya, PSSI akan melakukan evaluasi terkait hal-hal yang problematik terutama berkenaan dengan keterlambatan kick-off.
"Kita patuh saja ya terhadap denda yang diberikan oleh FIFA, apalagi memang kita perlu evaluasi dan perbaiki diri apa yang memang menjadi kesalahan-kesalahan kita seperti yang telat kick off dan sebagainya," ucap Arya.
"Kalau ada ofisial kita seperti pak Mardji itu kita terima karena memang kondisi pada saat itu pak Mardji kan berusaha untuk menjaga supaya jangan sampai pelatih yang terkena hukuman. Gitu makanya kita terima hukuman dari FIFA ini," katanya menambahkan.
Diinformasikan sebelumnya, FIFA menjatuhkan sanksi terhadap Timnas Indonesia saat Skuat Garuda melakukan persiapan untuk menjamu dua tim besar yang akan jadi lawannya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), yakni Jepang dan Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tak tanggung, ada 3 sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA pada Timnas Indonesia.
1. Larangan Mendampingi Tim untuk Manajer Sumardji
Sanksi dikenakan pada manajer Timnas Indonesia, Sumardji. Ia dijatuhi sanksi larangan mendampingi Timnas Indonesia satu laga. Tak hanya itu, Sumardji juga dikenai denda sebesar 5000 Franc Swiss atau setara dengan Rp.89 juga.
Adapun sebab sanksi ini adalah tindakan Sumardji yang melakukan protes pada wasit Ahmed Al-Kaf yang membuat keputusan kontroversial saat Indonesia melawan Bahrain di Bahrain National Stadium, Riffa pada 10 Oktober lalu.
2. Asisten Pelatih King Jom-jin Diskorsing Selama 4 Pertandingan
Larangan mendampingi Timnas Indonesia juga dikenai pada asisten pelatih Indonesia, King Jom-jin. Namun lebih berat dari Sumardji, King harus absen sebanyak 4 laga.
Sementara denda yang harus dibayar King sama dengan denda yang dikenakan pada Sumardji, yakni 5000 Franc Swiss. Adapun penyebab sanksi ini, sama seperti yang dilakukan Sumardji di Bahrain National Stadium, Riffa.
3. Denda Keterlambatan Kick-off saat Lawan China di Qingdao
FIFA juga menjatuhkan sanksi terhadap Timnas Indonesia sebesar 10.000 franc Swiss atau sekitar Rp178 karena menyebabkan keterlambatan kick-off dalam partai tandang melawan China di Qingdao pada 15 Oktober 2024 silam.
Sementara untuk keterlambatan kick-off partai timnas Indonesia vs Australia, FIFA hanya memberikan teguran.