Malaysia Master 2023, Dua Ganda Campuran Susul Ganda dan Tunggal Putra Indonesia

Ganda Campuran Indonesia, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Dua ganda campuran Indonesia yaitu Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati kompak melalui babak pertama Malaysia Masters 2023 di Kuala Lumpur, Rabu (24/5/2023) lalu.

17 Gol Telah Disumbangkan Marselino Untuk Timnas Indonesia

Kemenangan lebih dulu dibukukan pasangan Dejan/Gloria, yang menundukkan Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin asal Taiwan dengan dua gim langsung 21-17, 21-11.

"Alhamdulillah hari ini bisa menang. Sebelumnya kami sudah pernah bertemu mereka dan ada catatan-catatan yang sudah disiapkan sebelumnya, jadi kami lebih siap saja tadi," kata Dejan dalam keterangan resmi dilansir viva.co.id

Pelatih Timnas Jepang Ambisi Untuk Lolos Piala Dunia

Pasangan asal klub PB Djarum Kudus itu mengutarakan kunci kemenangan mereka ialah dengan tetap mempertahankan pola permainan sejak awal hingga akhir pertandingan.

Pasangan Dejan/Gloria mengakui, pasangan rival, Taiwan malah sebaliknya. Musuh tak bisa mengembangkan pola. Keadaan ini menguntungkan Dejan/Gloria hingga bisa mematahkan strategi Taiwan.

Program Naturalisasi Timnas Indonesia Dikecam Warga Belanda, Sebut Tak Masuk Akal

"Lawan yang tak bisa mengembangkan pola permainannya sendiri justru menjadi keuntungan bagi Dejan/Gloria. Kami tetap pada pola permainan kami dari awal sampai akhir, tapi mungkin di gim kedua saya melihatnya mereka terus tertekan. Itu semakin memudahkan kami," kata Gloria.

Tak seuntung Dejan/Gloria, pasangan Rehan/Lisa justru harus bersusah payah demi mengatasi kendala pada babak 32 besar turnamen BWF Super 500 itu.

Pasangan yang kini berada di peringkat 10 dunia itu berjuang selama 51 menit untuk mengalahkan Mikkel Mikkelsen/Rikke Soby asal Denmark. Setelah sempat tertinggal pada gim pertama, Rehan/Lisa membalas dengan mengamankan dua gim lanjutan dan berakhir lewat skor 15-21, 21-11, 21-14.

"Di gim pertama kami masih penyesuaian lapangan dan bola. Kami banyak ragu-ragu, terlalu hati-hati dan kurang lepas. Baru di gim kedua dan ketiga kami baru dapat feeling-nya dan mulai enak mainnya," kata Rehan

Pada gim kedua, Rehan/Lisa mulai menguasai pertandingan karena mampu memanfaatkan kondisi angin di lapangan. Hal itu mereka pelajari berkat masukan dari pelatih.

"Di gim kedua pelatih bilang kalau sisi lapangannya menang angin, jadi kami diminta untuk lebih menyerang dan mempercepat tempo," tandas Lisa.