Split Gaji Megawati Hangestri di Liga Voli Turki, Lebih Besar dari Red Sparks?

VIVA Jabar – Pemain voli kebanggaan Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, telah resmi bergabung dengan klub Divisi 2 Liga Voli Turki, Manisa BBSK, untuk musim 2025/2026. Kepindahan ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan penggemar: berapa gaji Megawati di klub barunya, dan apakah lebih tinggi dari yang ia terima di Red Sparks?

Di Manisa BBSK, Megawati diproyeksikan sebagai opposite hitter utama, bersaing dengan pemain lokal Deniz Emrelli untuk posisi starting six. Pengalamannya selama dua musim gemilang bersama Red Sparks di Korea Selatan, di mana ia dijuluki "Megatron," menjadi modal penting untuk performa apiknya di Turki.

Meskipun belum ada keterangan resmi mengenai nilai gaji Megawati dari Manisa BBSK maupun Kadinlar 1. Ligi, ada indikasi kuat bahwa pendapatannya akan lebih besar dari yang ia terima di Red Sparks. Pada musim pertamanya di Korea Selatan, Megawati menerima bayaran USD100.000, yang kemudian naik menjadi USD150.000 di musim kedua.

Menurut data dari laman Vocal, rata-rata gaji pemain voli putri di Turki (gabungan dari divisi 1-4) adalah sekitar USD70.000 per tahun. Namun, Vocal juga mencatat bahwa gaji rata-rata pemain asing di Liga Voli Turki mencapai USD250.000. Meskipun gaji terbesar umumnya didapatkan oleh pemain di Sultanlar Ligi (divisi teratas), pemain asing di divisi dua juga bisa menerima bayaran yang signifikan.

Sebagai contoh, Tran Thi Than Thuy mendapatkan gaji USD200.000 saat membela Kuzey Boru di Liga Voli Putri Turki 2023/2024, meskipun ia tidak selalu menjadi pilihan utama. Hal ini menunjukkan potensi gaji tinggi bagi pemain asing berkualitas, bahkan di divisi di bawah liga utama.



Megawati Hangestri

Photo :

• id.pinterest.com

Manisa BBSK sendiri merupakan klub yang baru promosi ke Kadinlar 1. Ligi dan memiliki ambisi besar untuk naik ke Sultanlar Ligi musim depan. Untuk mewujudkan ambisi tersebut, mereka tidak ragu mendatangkan pemain berkualitas seperti Megawati dan outside hitter asal Jerman, Tanja Grosser. Ini bisa menjadi indikasi bahwa Manisa BBSK berani menginvestasikan lebih banyak untuk mendapatkan pemain yang tepat.

Halaman Selanjutnya

Keputusan Megawati meninggalkan Red Sparks muncul setelah timnya kalah di final Liga Voli Korea 2024/2025 dari Pink Spider. Red Sparks sebenarnya ingin melanjutkan kerja sama, namun kesepakatan kontrak tidak tercapai hingga batas waktu yang ditentukan.