Kisah Perjalanan Stiker Tajam Persib Bandung, Sempat Nganggur hingga Tak Dianggap Negaranya
- Persib Bandung
VIVA Jabar – Stiker tajam Persib Bandung, David da Silva sebelum setenar sekarang, dia harus melalui perjalanan yang panjang.
Seperti diketahui, Persib Bandung baru saja keluar sebagai kampiun Liga 1 Indonesia usai menaklukkan Madura United di partai final Championship Series.
Kepastian itu didapat setelah pasukan Bojan Hodak menumbangkan perlawanan Madura United di final Championship Series Liga 1 dengan keunggulan agregat 6-1.
Persib Bandung sebelumnya menempati peringkat kedua klasemen jalur reguler Liga 1 Indonesia yang ketika itu dimenangkan oleh Borneo FC sebagai tim teratas.
Di babak final four Championship Series, Persib Bandung masih terlalu perkasa bagi sang penantang yakni Bali United yang kemudian dikalahkan dengan agregat 4-1.
Pencapaian impresif Persib Bandung musim ini terbilang sangat luar biasa mengingat pada awal kompetisi, mereka sempat terseok-seok di papan bawah klasemen Liga 1.
Hal ini tidak terlepas dari kejelian sosok pelatih Bojan Hodak yang sukses menyulap Persib Bandung menjadi tim yang paling diperhitungkan di Liga 1.
Bukan hanya faktor pelatih saja yang membuat prestasi Persib Bandung luar biasa di musim ini, melainkan pemain mereka juga tampil memukau.
Salah satu pemain yang paling menonjol dalam kesuksesan Persib Bandung di Liga 1 musim ini ialah striker asing asal Brasil David da Silva.
David da Silva keluar sebagai top skor Liga 1 musim ini setelah menorehkan 30 gol dan sembilan assist dari 34 pertandingan bersama Maung Bandung.
Namun, jauh sebelum bersinar hingga raih gelar juara Liga 1 bersama Persib Bandung, ternyata David da Silva sempat menjalani karier sepak bola yang cukup sulit.
Meski dilahirkan di negara penghasil pemain sepak bola hebat dunia, tapi nyatanya David da Silva cukup kesulitan untuk memulai karier sepak bola di Brasil.
David da Silva memulai karier sepak bolanya bersama klub lokal Brasil yakni Taboao Serra dan Sumare AC pada 2010/2011 ketika usianya baru menginjak 21 tahun.
Tak bersinar di kompetisi Brasil membuat David da Silva memutuskan untuk merantau dengan bergabung ke klub Malta yakni Birkirkara FC dan enam bulan kemudian hijrah ke Irlandia bersama Shelbourne FC.
Karier David da Silva di Irlandia tak berjalan mulus hingga dirinya terpaksa menganggur selama enam bulan sebelum akhirnya kembali ke Brasil dan direkrut CA Joseense.
Lagi-lagi, karier David da Silva di klub itu tak berlangsung lama dan dia pindah ke tim Brasil lainnya yakni Catanduvense sebelum kembali merantau pada 2013.
Striker berkepala plontos itu lantas berlabuh di Uni Emirat Arab bersama klub Khor Fakkan SSC. Namun David da Silva kembali pindah negara, tepatnya ke Oman dengan perkuat Al-Mussanah.
Di Oman, David da Silva terbilang cukup nyaman karena hanya disanalah dia tampil selama hampir dua musim sebelum kembali berpindah-pindah tim.
Tercatat, David da Silva pernah membela empat tim hanya dalam waktu dua tahun di negara yang berbeda seperti Al-Orobah (Arab Saudi), Zweigen Kanazawa (Jepang), Qadsia SC (Kuwait), dan Al-Khor (Qatar).
Baru setelah itu, David da Silva mencoba peruntungan di Indonesia hingga ikuti trial bersama Bhayangkara FC sebelum akhirnya dibajak Persebaya Surabaya pada 2018.
David da Silva langsung menyetel dengan Persebaya Surabaya di musim pertamanya usai mengoleksi 20 gol dalam 23 pertandingan.
Kegemilangannya itu membuat David da Silva ditransfer klub Korea Selatan Pohang Steelers dan tak lama striker Brasil tersebut kembali ke Persebaya Surabaya.
Akan tetapi, David da Silva untuk kesekian kalinya kembali pindah tim. Kali ini dia menerima tawaran klub penantang juara Liga Malaysia, Terengganu FC.
Di sana, performa David da Silva tidak sebagus saat di Indonesia sehingga dia memilih balik ke Liga 1 dengan memperkuat Persib Bandung pada 2021/2022.
Bersama Persib Bandung, karier David da Silva sangat moncer karena menjadi sosok penting bagi keberhasilan Pangeran Biru yang menjuarai Liga 1.
David da Silva membentuk kemitraan yang cukup menjadi momok menakutkan tim-tim lainnya di Liga 1 musim ini bersama Ciro Alves dan Stefano Beltrame.