Cerita Yaya Saat Jadi Caretaker: Terus Terang Lutut Saya Gemetar
- Screenshot berita tvonenews.com
VIVA Jabar - Persib Bandung terpaksa menelan pil pahit kekalahan saat tandang di laga pekan ke-4 Liga 1 ke tuan rumah, PSM Makassar. Kekalahan ini merupakan kali pertama sejak ditinggal Pelatih Kepala, Luis Milla.
Duel melawan PSM Makassar, Persib Bandung merengkuh dengan hasil akhir tanpa poin alias tumbang, skor 4-2 bagi tim berjuluk Juju Eja.
Persib Bandung kini ditangani pelatih fisik, Yaya Sunarya. Ia ditunjuk sebagai Caretaker Persib sepeninggal Luis Milla.
Menurut Yaya Sunarya, keterbatasan pelatih mengganggu proses persiapan tim. Sebagai pelatih fisik, kini Yaya pun harus menggarap taktik sehingga semua dilakukan karena keterbatasan pelatih.
"Di lapangan saya memimpin pemanasan, kemudian harus fokus juga menjadi pelatih ketika di pertandingan," kata Yaya, Senin (24/7/2023).
Diketahui, pada pra musim liga 1 2023/2024, mantan pelatih Persib, Luis Milla mencoret beberapa staf pelatih seperti Budiman Yunus dan Gilang Fauzi.
Luis Milla kemudian membawa mantan asisten pelatih RANS Nusantara FC, Bayu Eka Sari.Â
Sehingga ketika Luis Milla hengkang, total empat pelatih pun hilang dari Persib Bandung termasuk dua pelatih asing yang dibawa Luis Milla dari Spanyol.Â
Beruntung, Yaya masih bisa dibantu Gilang yang saat ini kembali ke Akademi Persib serta dua pelatih kiper, Luizinho Passos dan Made Wirawan.Â
"Terlepas dari masalah kekurangan yang saya punya, tapi yang pasti saya ingin bekerja keras, saya ingin fokus, saya di sini dibantu dengan Gilang dan ada Coach Passos dan Bang Made," kata Yaya.Â
Yaya mengakui tampil sebagai caretaker bukanlah hal yang mudah. Selain mendalami taktik lawan dan menyiapkan skema permainan, ada rasa gugup yang dialami oleh Yaya.Â
Yaya pun mengenang kembali saat memimpin laga Persib 2004 silam ketika pelatih Persib saat itu, Juan Paez terkena sanksi larangan pertandingan.Â
"Terus terang lutut saya gemetar meskipun saat itu Juan Paez ada di tribun. Waktu itu tidak boleh menggunakan alat komunikasi, saya gemetar," kata Yaya.Â
"Tapi itu menjadi suatu pengalaman, menjadi suatu pembelajaran karena proses terus berlanjut, jika memang ada lagi momen saya di posisi ini saya harus siap," pungkas Yaya.