Diklaim Jadi Musim Terakhirnya Bersama Juventus, Massimiliano Allegri Akan Tanggung Jawab

Massimiliano Allegri
Sumber :
  • TIMES Indonesia

Jabar – Aldo Spinelli selaku Presiden Livorno telah mengonfirmasi bahwa Juventus akan memulai musim depan tanpa Massimiliano Allegri. Spinelli bersikukuh Allegri akan memasuki musim terakhirnya di Bianconeri.

AC Milan Disebut Kurang Kreatif Usai Kalah Dua Kali di Liga Champions Awal Musim Ini

Massimiliano Allegri sedianya dikontrak Juventus hingga Juni 2025. Namun masa depannya berubah dengan cepat sejak klub Arab Saudi dikabarkan tertarik merekrutnya untuk diboyong pada musim panas ini.

Namun Allegri menolaknya, ingin membuktikan dirinya mampu membawa Juventus kembali meraih kemenangan setelah kegagalan menyedihkan mereka dalam dua musim terakhir.

Hasil Pot Drawing Grup Piala Asia U-20 2025, Indonesia Ada di Pot 3 Bersama Arah Saudi

Faktanya, Allegri belum mampu memberikan satu pun gelar kepada 'Si Nyonya Tua' itu sejak menjadi pelatih Adrien Rabiot dkk. Memang pada sesi musim kedua Allegri, Juventus masih kesulitan menembus empat besar atau Liga Champions.

Hasil Liga Champions di Matchday 2 Tadi Malam: Sejumlah Tim Pesta Gol!

Meski, Bianconeri berhasil mengamankan posisi empat besar di musim debutnya Allegri, namun hanya terpaut enam poin saha dari Lazio. Sementara itu, Juventus kemarin harus puas berada di peringkat ketujuh klasemen akhir Seire A musim 2022/2023, tertinggal delapan poin dari empat besar AC Milan.

Namun, meski kontraknya tersisa dua tahun, Aldo Spinelli menegaskan musim 2023/2024 akan menjadi kontrak terakhir Allegri bersama Juventus. Hal yang membuat Allegri masih bertahan, karena ia bertekad mengubah musim ini menjadi ajang pemulihan setelah dua musim gagal berturut-turut.

“Allegri ingin penebusan, lalu dia akan pergi. Dia ingin penebusan, setelah tahun yang luar biasa rumit, lalu di akhir musim dia akan pergi ke Arab Saudi, Amerika, atau mana pun yang membutuhkannya,” ungkap Spinelli.

“Musim panas ini dia menerima tawaran, tapi dia selalu bertekad untuk bertahan dan mebuktikan diri. Sepakbola sudah jadi sangat sulit, harga yang ditawarkan mustahil disaingi. Cuma tim-tim Inggris yang bisa bersaing,” pungkas Spinelli.