FIFA Resmi Jatuhkan Sanksi ke Indonesia Usai Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Presiden FIFA, Gianni Infantino
Sumber :
  • viva.co.id

Jabar – Setelah beberapa pekan menerima keputusan pahit berupa pembatalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, kini FIFA secara resmi menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Erick Thohir menyampaikan Indonesia terhindar dari sanksi berat setelah batal menjadi tuan rumah sepakbola terbesar kedua di dunia itu.

Erick Thohir dan Madam Pang Bahas Masa Depan Sepak Bola Asia Tenggara

Sanksi yang dijatuhkan FIFA menurut Ketum PSSI itu berupa sanksi administrasi. Sebuah sanksi yang tidaklah berat daripada dikucilkan dari aktivitas olahraga dan internasional.

Menurut Menteri BUMN tersebut, organisasi sepakbola dunia itu hanya memberi kartu kuning kepada PSSI sebagai peringatan.

Temui Presiden Federasi Sepakbola Thailand, Erick Thohir Ungkap Hal Ini

"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia," kata Erick.

"Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," sambungnya.

Bertemu Madam Pang, Erick Thohir Buka Peluang Kerjasama Majukan Sepakbola Asia Tenggara

Lebih lanjut Erick Thohir mengungkapkan bahwa sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, ia mendatangi FIFA untuk bernegosiasi serta mempresentasikan capaian Indonesia dalam melakukan transformasi sepakbola Indonesia.

Bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, Erick Thohir mengutarakan komitmen Indonesia dalam merenovasi 22 stadion untuk kemudian dapat dipakai laga nasional seperti liga atau kejuaran lainnya yang berorientasi pengembangan sepakbola tanah air.

"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepakbola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI," ucapnya.

"Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepakbola Indonesia," tambahnya.

Bagi Erick sanksi administrasi yang diberikan FIFA di satu sisi merupakan sebuah pembelajaran dan berkah bagi sepakbola Indonesia yang saat ini terus berbenah menuju perbaikan di semua sektor.

"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepakbola bersama FIFA," ucapnya.

"Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini," pungkasnya