Pengamat, Mahfudin Nigara Sebut Fajar Sebagai Man of The Match
- Viva.co.id
VIVA Jabar - Pada laga pertandingan ketiga klasemen Group A SEA Games, Timnas Indonesia U-22 berhasil meraih kemenangan melawan Timor Leste dengan skor akhir 3-0.
Di babak pertama, Timnas Indonesia U-22 sempat tertahan untuk mencetak gol. Mereka terus berusaha hingga membuahkan hasil di menit ke-45 lewat sundulan Ramadhan Sananta.
Sementara, di babak kedua, dua gol tambahan dipersembahkan oleh Muhammad Fajar Fatthurrahman. Ia merobek gawang lawan di menit ke-63 dan 75.
Perolehan skor ini mengantarkan Indonesia lolos ke babak Semifinal SEA Games. Laga terakhir (semifinal) menentukan Indonesia sebagai juara Group atau runner up.
Sementara itu, kemenangan atas Timor Leste yang mengantarkan Indonesia ke babak selanjutnya, menyisakan kendala performa yang dialami tim Garuda Muda itu. Daya fisik mereka mulai menurun dibanding 2 laga sebelumnya.
Dilansir viva.co.id, Pengamat sepakbola nasional, Mahfudin Nigara mengatakan, penampilan pasukan Indra Sjafri tidak sebaik saat menumbangkan Myanmar. Bukan hanya soal jumlah gol yang berhasil dicetak, melainkan secara umum tim ini mulai kurang mulus.
"Banyak kesalahan elementer terjadi. Beberapa kali serangan balik timor leste nyaris membobol gawang Indonesia yang dijaga oleh Muhammad Adisatryo. Beruntung Olagar Xavier dan kawan-kawan tidak cukup tenang," kata Nigara.
Nigara menunjuk Muhammad Fajar Fatthurahman sebagai man of the match di laga tersebut. Disebutnya, penampilan Fajar semakin membaik.
"Ia memperlihatkan kelebihannya dibanding rekan-rekannya. Skill nya sangat mumpuni, selain itu, kepercayaan dirinya juga sangat menonjol," terang Nigara
"Sekali lagi, PSSI dan Klub tempat Fajar bernaung Borneo FC, hendaknya harus menjaganya ekstra ketat agar sinar Fajar makin cemerlang. Di laga tersebut, Fajarlah man of the match," sambungnya
Selanjutnya, Nigara menyarankan agar kepada Kepala Pelatih Indra Sjafri agar menurunkan pemain lapis kedua. Sebab, di laga pamungkas Group A yang akan berlangsung pada Rabu (10/5/2023) nanti, sudah saatnya punya kiat khusus agar bisa mengantarkan tim Garuda Muda ke babak Final.
Apalagi, kalau di partai semifinal bertemu dengan 2 negara yang memiliki ketangguhan dan kecepatan di atas rata-rata bangsa Asean. Seperti Thailand dan Vietnam. Dalam catatan sejarah, kedua negara ini sulit ditaklukkan.
"Fajar, Marselino Ferdinan, Sananta ada baiknya diistirahatkan untuk partai semifinal. Thailand atau Vietnam yang akan kita hadapi di semifinal bukanlah lawan seperti Filipina, Myanmar, Timor Leste dan Kamboja," ucap Nigara.
"Dua negara itu, selain memiliki kelebihan speed dan power nya mumpuni, tekniknya juga berada di atas rata-rata bangsa Asean," tutupnya