Geger Naturalisasi, Kritik Keras Anita Jocoba Gah Tidak Miskin Atlet

Anita Jocoba Gah
Sumber :

VIVA Jabar –Kritik keras dari Anggota Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah kepada kebijakan naturalisasi atlet sepakbola.

Ketum PSSI Ungkap Semangat Jay Idzes Kumpulkan Timnas Indonesia Tanpa Peran Shin Tae yong

Dia mengatakan bahwasanya Indonesia tidak sama sekali kekurangan bakat dan juga atlet berprestasi dalam negeri, sehingga menurutnya kebijakan atlet naturalisasi dianggap tidak perlu atau bahkan dapat merugikan perkembangan atlet lokal.

Anita Jocoba Gah

Photo :
  • -
PSSI Selesaikan Naturalisasi Ole Romeny, Baru Fokus Cari Gelandang Baru untuk Timnas Indonesia

"Indonesia kaya akan talenta olahraga. Kita memiliki banyak atlet muda berbakat yang berpotensi besar untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional," ucapnya.

"Kebijakan naturalisasi atlet justru dapat menghambat perkembangan mereka dan mengurangi kesempatan bagi atlet lokal untuk bersaing dan berkembang."imbuhnya.

Proses Naturalisasi Ole Romeny Jadi Prioritas PSSI Sebelum Tambah Gelandang Baru Timnas Indonesia

Karena Anita terus menerus menyaksikan PSSI meresmikan naturalisasi pada atlet sepakbola untuk timnas Indonesia.

Padahal dirinya telah menganggap Indonesia memiliki penduduk yang hampir mencapai 280 juta seorang atlet.

“Kami berharap sebagai rakyat Indonesia, sebagai wakil seluruh rakyat Indonesia, saya berharap bahwa semoga ini yang terakhir,” ujar Anita Jacoba Gah

“Karena kita tidak miskin atlet,” tegas Anita.

Beliau juga sangat menyarankan pemerintah agar lebih fokus pada peningkatan sistem pembinaan atlet dan juga peningkatan kualitas pelatih .

Dengan demikian Indonesia tidak perlu terus menerus menaturalisasi atlet lainnya dan Indonesia dalam melahirkan atlet berprestasi dari lokal yang mampu bersaing tingkat internasional tanpa harus mengandalkan atlet naturalisasi.

 “Saya yakin atlet Indonesia punya fisik yang kuat asal tepat pembinaannya, bagaimana Kemenpora mendidik mereka,” tutur Anita.

“Kalau kita bisa membanggakan Indonesia dengan anak-anak lain, kenapa kita harus ambil dari luar?”