PSSI Buka-bukaan Soal Naturalisasi di DPR RI, Ini Alasan Utamanya!

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga
Sumber :

"Bahwa tentang naturalisasi di PSSI, menjadi diskusi yang sangat alot antara PSSI, pengamat, termasuk para pelatih khususnya Shin Tae-yong," kata Yunus, sebagaimana dilansir di Youtube DPR RI.

Dapat Hasil Tak Maksimal di Dua Laga Terakhir, PSSI Bicara Strategi Timnas Indonesia

"Bahwa dalam rangka menjawab ekspektasi masyarakat terhadap Timnas sepakbola yang ingin menjadi singa Asia, bahkan insya allah akan lolos Piala Dunia, tentu Shin Tae-yong juga memberikan masukan dan rekomendasi terhadap hal itu."

"Shin Tae-yong telah memberikan saran dan rekomendasi kepada PSSI. Bila PSSI ingin mencapai target sebagai Singa Asia dan bahkan bisa lolos ke Piala Dunia, maka mohon maaf untuk pemain-pemain yang ada di Indonesia saat ini menurut Shin Tae-yong belum mampu Timnas kita untuk menuju, ataupun lolos ke piala dunia," lanjutnya.

Biaya Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Sesuai Aturan PNBP 2024

Yunus juga terbuka mengenai peran Shin Tae-yong dalam mengambil langkah naturalisasi tersebut. Dikatakannya, pelatih asal Korea Selatan itu merupakan salah satu yang memberi saran untuk naturalisasi. Dengan begitu, PSSI gencar membidik pemain keturunan yang memiliki talenta mumpuni.

"Maka, Shin Tae-yong atau tim pelatih merekomendasikan kepada PSSI sebagai saran dan rekomendasinya adalah merekrut dan atau mencari, mengambil bibit-bibit pemain yang ada di luar sana yang berdarah Indonesia," kata Yunus.

Berapa Biaya Naturalisasi Warga Negara Asing? Ini Ketentuannya di PNBP 2024

"Inilah yang kami lakukan saat ini dalam rangka untuk juga menjawab ekspektasi masyarakat yang sangat berharap kita bisa berprestasi. Nah, dengan semua ini kami menyerahkan kepada Shin Tae-yong untuk memberikan rekomendasi itu," tuturnya.

"Dan beberapa nama yang telah memperkuat Timnas kita, alhamdulillah juga memberikan prestasi yang terbaik yang kita tahu bersama bahwa kita mampu untuk menahan Australia, kita juga mampu menahan Arab Saudi yang sebelumnya sulit untuk kita tahan, apalagi kita kalahkan," Yunus Nusi mempertegas.