Strategi Naturalisasi, Upaya PSSI Tingkatkan Daya Saing Timnas Indonesia
- Nusantara RMOL
VIVA Jabar –Persatuan sepak bola seluruh Indonesia (PSSI) telah mengambil langkah sebuah strategis dalam meningkatkan kualitas daya saing Timnas Indonesia di level internasional.
Arya Sinulingga yang merupakan anggota komite eksekutif (Exco), juga mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih kepada ketua umum PSSI Erick Thohir.
"Kami surprise karena survei ini mewakili seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya yang suka dan tahu dengan sepak bola. Kita juga surprise ternyata 60 persen masyarakat tahu Pak Erick ini Ketum PSSI. Sebagai sebuah cabor ini cukup hebat bahwa tahu ada Ketum PSSI namanya Pak Erick," kata Arya Sinulingga.
Arya juga sempat mengatakan bahwa mayoritas publik juga sangat puas dengan adanya kebijakan naturalisasi.
Karena dengan adanya program ini kualitas Timnas Indonesia akan jauh meningkat apabila dibandingkan dengan sebelumnya dan ini merupakan sebuah pencapaian untuk mencari pemain yang memang mempunyai kualitas yang sangat tinggi.
Ini merupakan sebuah bukti nyata PSSI sebuah komitmen yang nyata untuk meningkatkan sebuah daya saing Timnas Indonesia di kancah dunia.
"Artinya kinerja kami mencari pemain berkualitas itu disetujui masyarakat Indonesia. Artinya kami bekerja dengan benar. Dulu pun ada naturalisasi tapi masyarakat tidak tahu kualitas. Sekarang kami memilih pemain tidak main-main," ungkapnya.
Saya juga sempat membela PSSI yang mendapatkan kritik dari publik yang sempat mengatakan menomor duakan pembina generasi muda.
"Ada yang bilang kami cuma fokus di timnas senior, padahal pembinaan usia muda sudah kami lakukan juga," sebutnya.
Arya juga mengatakan sebuah bukti dari keberhasilan psii adalah dengan mencatat sejarah baru dan mengirimkan Timnas U-17,U-20,U-23, dan senior pada putaran final Piala Asia.
"Baru kali ini Indonesia masuk di Piala Asia AFC dari semua usia, itu artinya kita di jenjang yang benar. Kalau naturalisasi kan senior banget. Hanya sembilan negara loh, jadi kita setara dengan Jepang, Arab Saudi, Korea Selatan, dan Uzbekistan," ujarnya.
"Jadi dari liga hingga pembinaan usia dini pun selama dua tahun kita buktikan dengan (timnas) kelompok usia kita masuk level Asia," sambungnya